Nobar Timnas Indonesia di Alun-alun Purwokerto Jadi Ladang Cuan dan Sampah

Nobar Timnas Indonesia di Alun-alun Purwokerto Jadi Ladang Cuan dan Sampah

Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membersihkan sampah yang berceceran di alun-alun Purwokerto setelah acara nobar berakhir-MUMTAZ SYAEFULLAH/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kendati sebelumnya diguyur hujan, masyarakat sangat antusias memadati alun-alun PURWOKERTO untuk nonton bareng (nobar) laga antara Timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada gelaran kualifikasi piala dunia 2026 zona asia pada Jumat dini hari (6/9).

Nobar yang diadakan oleh Pemkab Banyumas melalui videotron di alun-alun Purwokerto tersebut, menjadi ladang mencari untung bagi para pedagang untuk menjajakan dagangannya.

Seperti Priyono (41), Ia datang ke tempat nobar sejak pukul 11 malam (5/9) bermaksud untuk mencari penghasilan tambahan. Ia melihat kesempatan nobar tersebut dengan menjual tikar yang banyak dibutuhkan penonton untuk duduk.

“Sangat menguntungkan sih ya, untuk gelaran karena buat duduk sih, untuk pemasukan saja,” Ungkap pria tersebut.

BACA JUGA:Angka Perundungan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Purbalingga Tinggi

Sebagai pekerjaan sampingannya, Priyono mengatakan dengan menjual tikar penghasilannya cukup lumayan walau tidak menentu.

“Penghasilan sih nggak tentu ya, tergantung hasil, nggak mesti hasil. Kalau malam ini ya lumayan, bisa nyangoni lah.” Katanya.

Selain menjual kebutuhan alas duduk untuk menonton pertandingan seperti Priyono, ada juga Wahyuni (65) pedagang minuman yang merasa bersyukur karena dagangannya laku pada malam ini.

“alhamdulillah ini laku. Jadi dikasih rezeki lewat ini. Emang ada kaya gini ya seneng lah,” Ungkap wanita yang kerap disapa Yuni.

BACA JUGA:Ratuna Soccer Field Losari Siap Manjakan Pehobi Soccer

Kesehariannya, Yuni berdagang minuman dari pagi hingga jam lima sore. Namun karena tadi pagi (5/9) hujan, dagangannya sepi. Ia bersyukur karena ada acara nobar tersebut, dagangannya bisa laris terjual. Menurutnya, acara seperti nobar tersebut dapat mendatangkan rezeki bagi semua orang.

“Dari pagi, saya kan jualannya pagi sampai jam lima (sore). Lah tadi pagi kan hujan nggak ada pengunjung, jadinya aku ini ngider, ngasong. Ada bola alhamdulillah ada rezeki, jadi bisa berdagang. Alhamdulillah lumayan, jadi menghidupkan ekonomi. Kalau ada ini semua makan semua, dapat rezeki semua” Ucap Yuni.

Meskipun acara nobar tersebut mendatangkan rezeki bagi beberapa orang, ramainya masyarakat dan pedagang mendatangkan permasalahan seperti banyaknya sampah yang berceceran di lingkungan alun-alun Purwokerto.

Ahmad Saifuddin, petugas dari dinas lingkungan hidup mengatakan bahwa banyaknya sampah yang berceceran di lingkungan alun-alun Purwokerto setelah nobar. Dikarenakan tidak tersedianya tempat sampah yang memadai. Ia juga berharap untuk kedepannya, penyelenggara menyediakan trash bag dan masyarakat diharapkan lebih tertib dalam membuang sampahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: