Siswa Kesulitan Kerjakan Soal HOTS

Siswa Kesulitan Kerjakan Soal HOTS

SERIUS : Siswa SMAN Padamara sedang mengerjakan soal UNBK pada hari kedua ujian, Selasa (2/4). HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS PURBALINGGA - Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/MA, bagi siswa peserta ujian lebih berat dibanding hari pertama. Pada hari kedua ujian Selasa (2/4), mata pelajaran yang diujikan matematika. Dewa, siswa SMAN 2 Purbalingga mengungkapkan, kesulitan terbesar terdapat pada soal matematika yang menggunakan jenis soal High Order Thinking Skill (HOTS). “Kisi-kisinya agak beda dari yang dipelajari. Materi sama seperti yang telah diajarkan sebelumnya, tapi model soalnya beda. Ini lebih HOTS lagi,” ujar Dewa. Hal serupa juga dikatakan Dias, siswi SMAN 2 Purbalingga lainnya. Kerumitan soal cerita menjadi kesulitan tersendiri. Dia beranggapan, soal dengan HOTS lebih rumit dalam pengerjaannya. Untuk menyelesaikan satu soal, dibutuhkan beberapa langkah yang harus dilewati sebelum menemukan jawabannya. “Sebenarnya di kisi-kisinya sudah ada soal cerita, tapi tidak serumit yang diujikan. Sudah diajarin sih. Cuma model soalnya beda. Yang ini lebih banyak stepnya. Analisis soalnya juga lebih sulit dipahami karena lebih tersirat, jadi seperti ada soal di dalam soal,” jelas Dias. Hingga hari kedua UNBK, tidak ada kendala. "Tidak ada kendala. Paling ada masalah seperti keyboard. Tapi sudah bisa teratasi langsung. Untuk sistem, koneksi, aman karena dapat kita selesaikan sendiri," ujar teknisi UNBK di SMAN 1 Padamara Wawan Susanto. Dari 207 peserta UN di SMAN 1 Padamara, pada hari kedua tercatat terdapat satu peserta UN yang berhalangan hadir karena sakit. Siswa diduga terkena demam berdarah. "Pada hari pertama UN, dia sempat mengikuti sampai selesai. Diduga sakit DB," katanya. Sementara itu, penyelenggaraan UNBK di SMAN 1 Kutasari juga lancar. Sebanyak 146 siswa mengikuti UNBK dalam dua sesi. "Listrik dan internet lancar. Moga-moga sampai hari keempat lancar," ujar Kepala SMAN 1 Kutasari Kuat Risyanto. Terkait soal matematika, dia mengakui mendapat laporan dari beberapa siswa yang merasa kesulitan. “Untuk soal Bahasa Indonesia anak-anak kelihatannya bisa. Untuk matematika, ada beberapa anak yang bilang sulit,” katanya. (nif/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: