Cerita Ayuma dari Miss Universe, Bahagia Sudah Berikan yang Terbaik
Kompetisi bergengsi tahunan Miss Universe 2020 telah berakhir. Para kontestan sudah kembali ke negara asal, kecuali Miss Meksiko Andrea Meza. Dia harus tinggal setahun di New York, AS, untuk menjalankan tugas barunya sebagai pemenang Miss Universe. Perwakilan Indonesia, Puteri Indonesia 2020 Raden Roro Ayu Maulida Putri atau yang kerap disapa Ayuma, juga sudah kembali. Dia tiba di Indonesia 20 Mei lalu setelah hampir tiga minggu mengikuti acara yang berlangsung di Florida, Amerika Serikat, itu. https://radarbanyumas.co.id/miss-universe-2020-indonesia-tak-masuk-lima-besar/ Tidak ada penyambutan besar-besaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Ayuma hanya mendapat sebuket bunga dari Yayasan Puteri Indonesia (YPI) selaku penyelenggara Puteri Indonesia dan Mustika Ratu. Hal itu dipicu sejumlah aturan terkait pandemi Covid-19. Ayuma juga tak bisa langsung bertemu keluarga dan orang-orang yang dirindukannya. Dia harus menjalani karantina mandiri selama lima hari sebelum bisa bebas beraktivitas. "Begitu sampai, aku langsung karantina di hotel sampai 25 Mei," katanya. Ayuma memastikan kondisinya sehat. Dia telah mencatat sejumlah aktivitas yang akan dilakukan setiba di tanah air. Salah satunya wisata kuliner, khususnya menikmati menu daging sepuasnya. Perempuan asal Surabaya yang memiliki tinggi 180 cm itu memang menjadikan daging sebagai makanan favorit. "Kan di sana waktu karantina disediakan makanan tertentu aja. Bahkan, beli camilan nggak sempat sama sekali," tuturnya. Ayuma juga berencana ke Surabaya untuk merayakan ulang tahun orang tuanya yang diketahui berdekatan tanggalnya. "Jadi, aku diam-diam pulang, nggak bilang mereka. Mau surprise sambil ngasih kue gitu. Makanya, aku nggak bisa bilang pulangnya tanggal berapa," ujarnya, lalu tertawa. Setelah menghabiskan waktu bersama keluarga, perempuan kelahiran 11 Juli 1997 itu bakal kembali bertugas sebagai Puteri Indonesia. Tugas tersebut harus dilakoni sampai terpilihnya Puteri Indonesia 2021 yang mungkin digelar pada September. Tak ingin menyia-nyiakan waktu dan kesempatan, Ayuma memaksimalkan hari-hari ke depan untuk mengasah kariernya. "Mungkin membuka peluang-peluang baru. Entah jadi host, lawyer, dan sebagainya. Siapa tahu, kalau mencoba, karierku bisa sampai ke luar negeri," papar sarjana hukum lulusan Universitas Airlangga itu. Meski tak bisa membawa gelar Miss Universe, Ayuma yang lolos hingga babak Top 21 tidak berkecil hati. Dia yakin setiap manusia punya takdirnya masing-masing. Keyakinan tersebut dia tanamkan dalam lubuk hati sebelum berangkat ke Florida. Apalagi, Ayuma tahu betul kerja keras yang dilakukan dirinya dan timnya untuk bisa tampil di sana. "Aku enggak kecewa. Malah, aku puas dan bahagia banget dengan takdirku. Aku juga udah ikhlas," jelasnya. Ayuma juga bersyukur Indonesia bisa menyingkirkan banyak negara lain sampai di babak Top 21, dan memberinya kesempatan untuk mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa ini. "Jadi, tetap bahagia dong, karena ini memang udah yang terbaik," terangnya. Lebih dari itu, bersanding dengan perwakilan terbaik dari negara-negara lain menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Berbagi pengalaman, ilmu, dan aura positif dengan orang-orang hebat dari latar belakang yang berbeda. Dia mengaku senang menjalani karantina meski kegiatannya padat. Mulai waktu sahur hingga malam. Pergelaran Miss Universe tahun ini memang bertepatan dengan Ramadan. Tak heran jika Ayuma rindu akan segala keruwetan saat menjalani persiapan. "Sahur di sana, terus bingung hari ini pakai baju apa lagi dan mikir udah berapa kali ganti baju. Hal-hal kayak gitu yang bikin kangen banget," ungkapnya. Kesempatan itu juga dia manfaatkan untuk menjalin kedekatan dengan kontestan lain. Mulai Kanada, Afrika Selatan, Singapura, Thailand, India, hingga Jepang. Karena itu, belum sebulan berlalu, Ayuma sudah rindu bercengkerama dengan mereka yang dianggapnya keluarga. (jpc/dim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: