Perempuan Keren Dukung Jokowi, Sandiaga Beli Rompi

Perempuan Keren Dukung Jokowi, Sandiaga Beli Rompi

JAKARTA – Deklarasi dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin kembali muncul. Kali ini dilakukan kelompok yang menamakan dirinya Perempuan Kreatif, Enerjik, Religius, dan Nasionalis (Keren) Bravo 5. Janji dukungan itu diungkapkan di Hotel Atlet Century kemarin (8/11). Ketua Perempuan Keren Bravo 5 Nurmala Kartini Sjahrir mengatakan, dukungan tersebut diberikan karena Jokowi-Ma’ruf berkomitmen menjaga keberagaman. Komitmen itu diperlukan karena Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Terdiri atas beragam suku, bahasa, dan budaya. ”Indonesia harus dijaga dari berbagai upaya yang ingin merusak keberagaman,” ujarnya. Dalam mendukung Jokowi-Ma’ruf, timnya akan bekerja keras meraih suara dari kaum perempuan. Terutama di sembilan daerah yang pada Pilpres 2014 Jokowi mengalami kekalahan. Sebenarnya, gerakan Perempuan Bravo 5 sudah ada di 34 provinsi. Yang menjadi fokus utama Perempuan Keren adalah Jawa, Banten, dan Jakarta. Daerah seperti Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, dan Bengkulu juga akan mendapat perhatian. Di Bogor, Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno membeli rompi dari bahan kertas bekas saat berkunjung ke Perum Mutiara Ciluar, Bogor, kemarin (8/11). Secara berseloroh, Sandi mengatakan bahwa rompi tersebut digunakan untuk menangkal kampanye negatif. Sandi datang di Perum Mutiara Ciluar itu untuk melihat pameran UMKM. Dia melihat satu per satu produk yang dijajakan di sana. Mulai busana, kuliner, hingga rajutan. Tiba-tiba mantan Wagub DKI Jakarta itu ditawari menggunakan rompi ala Gatot Kaca. Tertarik, Sandi pun mengenakannya dan membeli rompi berwarna cokelat itu pada pedagang binaan bernama Dianto. Harga rompi bermotif lingkaran itu Rp 200 ribu. ’’Ini rompi lawan angin. Rompi yang menepis hawa-hawa angin kampanye negatif dan rompi penolak kampanye yang memecah belah. Ini rompi yang menyerap pesan positif, rompi mempersatukan. Saya akan pakai selama acara dan beli,’’ kata Sandi sambil mengeluarkan uang tunai Rp 200 ribu dari kantongnya. Menurut Sandi, 99 persen pelaku UMKM adalah anak bangsa. Pada 2019, Sandi menilai, sudah saatnya ada perubahan dalam kebijakan ekonomi. Harus lebih berpihak kepada rakyat. "Kami akan berpihak kepada mereka. 2019 adalah kebangkitan UMKM,’’ kata Sandi. Dalam kunjungannya di Bogor kemarin, Sandi juga mendengarkan keluh kesah Yeni, seorang guru honorer. Yeni yang ikut dalam aksi demo terakhir honorer merasa mendapat perlakuan tidak adil. ’’Bayangkan Pak, kami tidur di emperan untuk memperjuangkan nasib kami. Diterima saja tidak, malah pemimpinnya beli tempe di bogor. Saya berharap, kalau Bapak jadi presiden, ada perpu yang memperbaiki nasib kami,’’ kata Yeni sambil menitikkan air mata. Mendengar keluhan itu, Sandi mengatakan bahwa pihaknya sudah menandatangani kontrak politik dengan para guru honorer. ’’Sudah pasti, Prabowo dan Sandi akan mencari solusi permanen bagi guru-guru honorer,’’ ujrnya. (bay/c4/lum/c18/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: