Banyak Gubuk Jamur Bertebaran di Desa
Suratman tunjukkan jamur tiram putih siap panen di gubuk jamur miliknya.-JULIUS/RADARMAS-
Pria yang akrab dipanggil Ratman ini mengaku hanya bermodalkan Rp 1 juta. "Cukup Rp 1 juta. Proses budidayanya sangat mudah dan untungnya melimpah. Jamurnya juga mudah dikelola. Panennya pun setiap pagi, tidak harus menunggu satu bulan," lanjutnya.
Dalam sehari, Suratman memproduksi jamur tiram putih sebanyak 10 kilo atau sekitar 300 baglog. Dari 10 kilo itu ia menjual ke pasar dengan Rp 12 ribu per kilogramnya.
"Kalau 10 kilo saya dapat keuntungan bersih Rp 100 ribu per hari. Berarti per bulannya penghasilan saya sekitar Rp 3 juta, kalau kita mau lebih tinggal menambah baglog," ungkapnya.
Apa yang sudah ia capai menjadin acuan baginya untuk mengajak masyarakat Desa Dondong membudidayakan jamur tiram, sekaligus sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan masyarakat.
"Budidaya jamur tiram dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekaligus sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan," tambahnya.
Dengan cara tersebut masyarakat Desa Dondong akan memiliki pendapatan untuk menopang kebutuhan ekonomi mereka.
"Saya coba memberdayakan masyarakat untuk budidaya jamur tiram putih dan sudah diberi pelatihan. Jadi budidaya jamur bukan milik saya sendiri, sekarang di desa kami sudah banyak gubuk-gubuk jamur yang dikelola oleh masyarakat," tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: