Yusril Masuk Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf

Yusril Masuk Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf

Sekjen PBB : Itu Langkah Pribadi JAKARTA- Pengacara sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra masuk menjadi anggota tim hukum (lawyer) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Kabar menggemparkan tersebut pun dibenarkan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin. "Saya sudah mendapat informasi (tentang bergabungnya Yusril). Tadi saya bilang kalau benar, itu menjadi sesuatu yang diberikan kepercayaan kepada Pak Yusril sebagai seorang profesional, sebagai seorang pengacara. Saya tahu kapabilitas dan kredibilitasnya," ujarnya ketika berkunjung ke posko korban Pesawat Lion Air PK-LQP di dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/11). Menurutnya, kemampuan Yusril tak perlu diragukan lagi. Bahkan, Yusril juga dianggap profesional dan mematuhi etika hukum. "Ya pengacara itu kan profesional. Siapa saja yang menjadi lawyer itu kan ada sumpah, ada etika untuk kepentingan penegakan hukum," tutur dia. Ketika disinggung, sikap Yusril yang selama ini justru kerap mendukung kubu penantang, Ngabalin mengaku tak khawatir. "Setiap lawyer punya kode etik. Setiap lawyer punya code of conduct dan saya tahu Yusril dalam kapasitas ilmu, kepribadian, moralnya luar biasa. Karena saya pernah menjadi anggota dan pimpinan di DPP Partai Bulan Bintang, pernah menjadi DPR RI dari PBB," paparnya. Dia pun mengucapkan selamat datang kepada Yusril untuk segera bekerja bersama di TKN Jokowi-Ma’ruf. "Maka itu saya menyatakan mudah-mudahan kalau itu benar, ahlan wa sahlan, selamat," pungkasnya. Yusril mengambil keputusan bergabung dalam tim hukum paslon nomor urut 01 usai bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, di salah satu hotel di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir menanyakan kesediaan Yusril untuk menjadi kuasa hukum paslon nomor urut 01. Gayung bersambut, Yusril pun menjawab bersedia. "Maka saya katakan pada Pak Erick, setelah cukup lama hal ini didiskusikan dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer kedua beliau itu," ujar Yusril saat dihubungi, Senin (1/11). Yusril pun mengaku menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin tanpa bayaran sepeser pun. Erick Thohir rupanya juga menyampaikan hal tersebut saat keduanya bertemu. "Karena saya dulu dalam Pilpres 2014 pernah diminta menjadi ahli hukum dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil Pilpres di MK dan itu saya lakukan gratis juga, tanpa bayaran apa pun," katanya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ferry Noer mengaku, apa yang dilakukan Yusril adalah keputusan pribadi bukan mengatasnamakan partai. PBB sampai saat ini belum menentukan sikap dan dukungannya di Pilpres 2019. "Tapi memang secara pribadi Pak Yusril kalau diminta siapapun dia berhak untuk mengambil keputusan, tapi untuk PBB belum memutuskan ya," ujar Ferry saat dihubungi, Senin (5/11). Menurut Ferry, untuk Pilpres 2019 baru bisa diambil keputusannya pada Desember mendatang, dalam perhelatan rapat koordinasi nasional (Rakornas). Lebih lanjut Ferry mengatakan, mayoritas kader-kader PBB menginginkan dukungan partainya ke pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tapi yang jelas yang dilakukan Yusril belum tentu diikuti juga sikap partai. "Kalau yang dilihat ini banyak yang ke Pak Prabowo, jadi Pak Yusril jadi pengacara tidak serta merta PBB ke Jokowi ya," katanya. Terpisah, Ketua Badan Pemenangan PBB Sukmo Harsono juga mengaku, partainya sampai saat ini masih belum menentukan sikapnya di Pilpres 2019 mendatang. Sampai saat ini masih sibuk mengurusi Rakornas untuk pembahasan Pilpres ini. "Terkait PBB sampai saat ini masih netral, dan akan difinalkan pada Rakornas nanti," pungkasnya. (jpg/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: