Transaksi Pakai Uang Kethip di Pasar Lodra Jaya

Transaksi Pakai Uang Kethip di Pasar Lodra Jaya

Pasar Lodra Jaya soft launching BANJARNEGARA - Hanya di Pasar Lodra Jaya, pembeli harus menggunakan uang tradisional untuk bertransaksi. Pasar yang berada di Desa Winong Kecamatan Bawang ini menawarkan suasana yang lain. Mulai dari desain pintu masuk berupa replika candi, kondisi kios pasarnya, barang yang dijual hingga mata uangnya yang bernuansa tradisional. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Dwi Suryanto mengatakan Pasar Lodra Jaya merupakan pasar bernuansa zaman dahulu. "Pasar ini baru disoft launching hari ini," kata dia, Minggu (4/11). Baca: Empat Rumah Terendam Banjir Sedangkan grand openingnya, rencananya akan dilakukan oleh Menteri Pariwisata dalam waktu dekat. Dwi mengatakan makanan dan minuman yang dijual dalam pasar ini merupakan kuliner tradisional daerah setempat. "Kulinernya ada wedang Lodra, pecel Lodra, tiwul, nasi jagung dan aneka jajanan tradisional," terangnya. Lodra Jaya sendiri merupakan tokoh pendiri Desa Winong. Lodra Jaya merupakan pejuang yang ikut berjuang melawan penjajah Belanda bersama Pangeran Diponegoro. Uniknya, transaksi di pasar ini menggunakan uang Kethip. "Uangnya terbuat dari kayu. Satu Kethip Rp 2.500," jelasnya. Karena keunikannya, uang tersebut tidak seluruhnya dibelanjakan. Namun banyak juga yang dibawa pulang sebagai souvenir. Rencananya, pasar ini akan dibuka secara rutin setiap hari Minggu. Dwi mengatakan dalam pasar ini juga bnayak permainan anak-anak. "Ada egrang bambu, egrang bathok, benthik, kelereng, jonjang dan dolanan bocah lainnya," jelasnya. Tak hanya anak-anak yang menikmati permainan tradisional ini. Orang tua juga senang. Sebab bisa bernostalgia, mengingatkan pada masa ketika masih kanak-kanak.(drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: