Euforia Kelulusan Sekolah Tak Harus Konvoi di Jalan Raya

Euforia Kelulusan Sekolah Tak Harus Konvoi di Jalan Raya

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Muhammad Bintang Adi Prajamukti saat mengikuti rapat. (YERI NOVELI/RADAR SLAWI)--

SLAWI - Euforia para pelajar SMA dan SMK saat kelulusan, selalu dilakukan dengan coret-coret baju dan konvoi berkendara di jalan raya.


Padahal, aksi itu sangat membahayakan dan merugikan bagi pengendara lain.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Muhammad Bintang Adi Prajamukti mengaku sangat menyayangkan jika ada pelajar SMA atau SMK yang meluapkan kelulusannya dengan konvoi di jalan raya. Terlebih jika baju sekolahnya dicoret-coret.

Alangkah baiknya, jika baju tersebut disumbangkan kepada siswa yang membutuhkan. Atau disumbangkan ke rumah panti asuhan.

"Mungkin itu lebih bermakna," kata Sekretaris Fraksi Golkar ini, Kamis (16/5).

Menurutnya, aksi konvoi di jalan raya dengan mengendarai sepeda motor roda dua, sangat berpotensi tawuran. Peristiwa itu kerap terjadi setiap momen kelulusan. Baik di Kabupaten Tegal, maupun di daerah lainnya.

Karena itu, dia menyarankan sebaiknya euforia kelulusan dilakukan dengan salat bersama atau melaksanakan bakti sosial.

"Mending bagi-bagi nasi bungkus di jalan. Dibagikan kepada tukang becak atau tukang parkir. Itu malah lebih bermanfaat," sarannya.

Seperti diketahui, Polres Tegal telah mengamankan ratusan pelajar SMA dan SMK yang hendak konvoi di jalan raya, Senin (13/5). Mereka terpaksa digelandang ke markas Polres Tegal karena dikhawatirkan mengganggu kenyamanan pengendara dan masyarakat umum.

Setelah diberi pembinaan, para pelajar ini dipulangkan ke rumahnya masing-masing dengan syarat dijemput oleh orang tuanya.

Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun berharap peristiwa ini tidak terulang lagi. (yer/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: