LIPI Prediksi Partisipasi Pilpres di Bawah Target

LIPI Prediksi Partisipasi Pilpres di Bawah Target

JAKARTA – Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menuturkan, target partisipasi pemilih dalam Pilpres 2019 sebesar 80 persen sulit tercapai. Dia memperkirakan kepesertaan dalam pemilihan Jokowi vs Prabowo di kisaran 70 persen. Firman menjelaskan, acuan yang mereka gunakan adalah pelaksanaan pilkada serentak 2018. Saat itu tingkat partisipasi pemilihnya juga tidak tinggi-tinggi amat. ’’Rata-rata tingkat pemilih (di pilkada 2017, Red) 70 persen. Target (partisipasi pilpres) 80 persen susah tercapai,’’ katanya di kantor LIPI kemarin (23/10). Salah satu penyebab tingkat partisipasi pemilih dalam pilpres tidak bisa maksimal adalah sikap apolitis di kalangan masyarakat semakin luas. Dia mencontohkan, masyarakat di pedesaan lebih memilih mengejar upah ke sawah Rp 80 ribu/hari ketimbang ikut mencoblos. Selain itu, prediksi minimnya partisipasi pemilih dipicu belum naiknya performa para politisi. Keterikatan masyarakat secara umum dengan partai politik juga tidak cukup erat. Kemudian, secara umum pula, masyarakat cenderung mengurusi kehidupan sehari-hari. Meski begitu, Firman mengatakan, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilpres 2019 tidak berarti sebuah angka mati alias tidak bisa diupayakan meningkat. Dia menegaskan, potensi meningkatkan partisipasi pemilih dalam pilpres ada pada sosok capres dan cawapres itu sendiri. ’’(Partisipasi pemilih, Red) akan jadi tinggi jika ada isu yang menggerakkan orang,’’ tuturnya. Dia mencontohkan, ketika saat ini ekonomi dinilai kurang bagus, dibutuhkan sosok yang bisa menawarkan solusi. Kemudian, jika saat ini dirasakan ada keresahan sosial dan konflik, dibutuhkan sosok yang bisa menekannya. KPU sejak awal memang memasang target tinggi dalam partisipasi pemilih Pemilu 2019. ’’Target kami partisipasi mencapai 77,5 persen, insya Allah,’’ ujar Ketua KPU Arief Budiman setelah apel pengamanan Pemilu 2019 di lapangan Monas pada medio September lalu. (wan/byu/c7/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: