Tambah Tiga Ruangan Dewan Terkena Peluru

Tambah Tiga Ruangan Dewan Terkena Peluru

JAKARTA – Kasus peluru nyasar masuk ruang kerja anggota dewan masih berlanjut. Setelah pada Senin (16/10) dilaporkan dua ruangan yang tertembus peluru nyasar, kali ini bertambah tiga ruangan lagi. Dua ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat dan satu ruangan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional mengalami kerusakan akibat peluru. Setelah adanya temuan peluru yang hampir memakan korban di lantai 16 dan 13 gedung Nusantara, kemarin (17/10) ditemukan tiga peristiwa baru. Satu peluru bersarang di lemari ruang 1008 yang ditempati anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya, satu lagi meretakkan kaca ruang 2003 yang ditempati anggota Fraksi Partai Amanat Nasional Totok Daryanto. Peristiwa ketiga atau terakhir baru diketahui sore sekitar pukul 14.30, dimana di ruang anggota Fraksi Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu didapati tembok dan lemari ruangannya di pintu 0915 tertancap peluru. Vivi yang berada di lantai 10 sempat menyampaikan kronologi ditemukannya peluru. Menurut Vivi, dirinya memang baru melihat ruangannya yang ternyata tertembak peluru pada Selasa (16/10), sekitar waktu maghrib. "Saya hari Senin masih di dapil, Selasa pagi ikut rapat fraksi, sorenya rapat Banggar. Pas mau istirahat, staf saya lihat dan bilang. Bu ini kok ada bolong seperti peluru nyasar ya," kata adik bupati Lebak, Itti Octavia Jayabaya itu. Vivi mengaku sempat tidak percaya. Namun, saat staf itu mencoba menusuk-nusuk lubang  itu, terkesan seperti lubang peluru nyasar. Namun, Vivi tidak tahu bahwa ternyata peluru itu menembus hingga ke lemari ruangannya.             Sementara Totok saat dikonfirmasi menyebut bahwa peluru yang menyasar ruangannya, tidak sampai tembus ruangan. Menurut dia, peluru itu nampaknya terkena besi penyekat kaca luar. Namun, memang terdapat retak di bagian atas kaca ruangannya itu.            Pihak laboratorium forensik Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Pusat langsung terjun melakukan penyelidikan. Kapolres Jakpus Kombes Pol Roma Hutajulu menyatakan, dari hasil penyelidikan sementara telah ditemukan proyektil di ruangan Vivi. "Sementara satu proyektil ditemukan di lantai 10, sementara di ruangan 2003 masih dicari. Proyektil (di ruang Vivi, red) sama, 9 mm," ujar Roma di gedung DPR. Menurut Hutajulu, kemungkinan kejadian masih satu peristiwa dengan penembakan yang dilakukan dua oknum PNS Kementerian Perhubungan pada Senin lalu. Hal ini didasarkan pada kesaksian yang dikumpulkan.             Meski disebut proyektil itu identik dengan kasus penembakan Senin, Hutajulu tidak mau terburu-buru menyimpulkan bahwa itu adalah peristiwa yang sama. Menurut dia, diperlukan lebih dulu penyelidikan scientific untuk memastikan sumber dari peluru itu. (bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: