Wisatawan Mudah Keluar Masuk Nusakambangan

Wisatawan Mudah Keluar Masuk Nusakambangan

Banyaknya jalan tembus ke Nusakambangan, menyebabkan wisatawan bebas keluar masuk Nusakambangan. NASRULLOH/RADARMAS CILACAP-Di saat Pemkab Cilacap mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat bisa mengelola beberapa hektar untuk destinasi wisata, pengelolaan Nusakambangan saat ini juga tidak lepas dari persoalan. Beberapa persoalan itu adalah keberadaan penduduk liar, banyaknya jalan tembus, dan masih bebasnya wisatawan keluar masuk di Pulau Nusakambangan. Selain itu, juga ada persoalan lain yaitu adanya tanah timbul di Segara Anakan yang diklaim sebagai milik Pemkab Cilacap dan drone ilegal yang dioperasikan di kawasan pemasyarakatan. “Masuknya masyarakat luar melalui titik-titik yang tidak terpantau dengan alasan ekonomi, juga menjadi persoalan khusus di Pulau Nusakambangan,” ujar Kalapas Klas II A Permisan, Yan Rusmanto. Masih bebasnya wisatawan yang keluar masuk Nusakambangan, menjadi tantangan tersendiri. Di saat Nusakambangan membangun Lapas dengan high risk security system. Menurut dia, saat ini Nusakambangan memiliki Lapas khusus yang menangani narapidana kasus narkoba dan terorisme. “Kasus narkoba dan terorisme menjadi perhatian khusus baik internal Kemenkumham maupun masyarakat saat ini. Sekretaris Deputi Bidang Pertahanan Kemenko Polhukam RI, Brigjen Marinir Edy Djatmiko dalam kunjungannya mengatakan, perlunya kerjasama Kemenkumham dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah, dalam menjaga kawasan pemasyarakatan. “Kemenkumham tidak akan mampu mengatasi persoalan penduduk liar dan pengamanan Pulau Nusakambangan secara optimal, sehingga membutuhkan kerjasama dengan aparat keamanan wilayah dan pemerintah daerah," ujarnya. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: