Pos Pendakian Gunung Slamet Bambangan Mengaku Kesulitan Awasi Pendaki Sampai Puncak

Pos Pendakian Gunung Slamet Bambangan Mengaku Kesulitan Awasi Pendaki Sampai Puncak

TIBA: Jalur Pendakian Gunung Slamet via Bambangan saat didatangi pendaki.-Slamet Ardiansyah/Potensi SAR Purbalingga-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Adanya aturan pendaki Gunung Slamet tidak boleh sampai puncak, dalam kenyataannya sulit diterapkan. Diduga masih ada yang tetap sampai puncak dan melanggar perjanjian radius 2 kilometer dari puncak.

Koordinator Pos Pendakian Bambangan, Saiful Amri, Rabu 17 April 2024 mengungkapkan, pihaknya mengetahui ada yang nekat sampai puncak. Namun pengelola tidak bisa langsung memberikan sanksi.

"Resiko ditanggung pendaki. Karena pengelola sudah memberikan aturan untuk meminimalkan kondisi seperti itu. Karena 2 kilometer dari kawah ada di pos 5," tegasnya.

Sampai pekan ini, pendaki terus berdatangan. Aturan yang sama tetap diberlakukan.

BACA JUGA:Operasi Ketupat Candi 2024 Berakhir, Jumlah Lakalantas Menurun 55,6 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

BACA JUGA:Paska Libur Lebaran, Pemohon SIM di Satpas Polres Purbalingga Mebludak

"Sesuai dengan instruksi dari pos pengamatan Gunung Slamet, radius paling aman pendakian yaitu 2 kilometer dari puncak," rincinya.

Pihaknya juga selalu menerima update laporan kondisi status Gunung Slamet. Sehingga suatu saat akan bisa menentukan kebijakan dalam pendakian Gunung Slamet, Bambangan Kecamatan Karangreja.

Seperti diketahui, para pendaki gunung kembali sumringah. Karena sejak 12 April 2024 kemarin, pendakian Gunung Slamet kembali dibuka untuk umum. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari sebanyak 350 orang pendaki memadati jalur Bambangan, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: