Tim Kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin Tak Akan Gunakan Atribut Kampanye

Tim Kampanye Joko Widodo-Ma’ruf Amin Tak Akan Gunakan Atribut Kampanye

Janji Tim Jokowi-Ma’ruf yang Bantu Korban Bencana JAKARTA – Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin tidak hanya menghentikan kampanye sementara di wilayah Sulawesi Tengah. Mereka juga akan fokus memberikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami. Selama membantu para korban, tim berjanji tidak menggunakan atribut kampanye. ”Ini aksi kemanusiaan. Tidak ada labeling relawan Jokowi-Ma’ruf,” kata Jubir TKN KIK Maman Imanulhaq Faqih di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (2/10). Dia menjamin tidak ada bendera, spanduk, dan alat peraga kampanye (APK) lainnya. Menurut Maman, saat ini timnya membentuk Crisis Center Satu Hati untuk Sulawesi Tengah yang beralamat di Jalan Proklamasi 46. Tempat itu digunakan untuk penggalangan relawan yang siap diterjunkan. ”Tidak sembarang orang yang diterjunkan. Mereka harus mempunyai sertifikat sebagai relawan kebencanaan,” jelasnya. Selain penggalangan relawan, crisis center digunakan untuk menggalang donasi berupa barang dan uang. Pihaknya akan melaporkan ke publik hasil donasi yang dikumpulkan. ”Bantuan itu juga akan kami pastikan tepat sasaran,” tegas anggota DPR tersebut. KPU mengapresiasi komitmen tim kampanye untuk menghentikan sementara aktivitas kampanye di Sulawesi Tengah dan fokus membantu korban gempa-tsunami. Yang terpenting, pemberian bantuan itu tak boleh dijadikan komoditas politik. ”Kalau mau memberikan bantuan kemanusiaan, sebaiknya tidak pakai embel-embel tertentu. Kemanusiaan ya kemanusiaan saja,” tutur Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Senada, Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengingatkan, pada dasarnya pemberian bantuan boleh dilakukan siapa pun. Termasuk di dalamnya para peserta pemilu. Sebab, sasarannya adalah korban bencana. ”Tapi, setidaknya tidak ada jati diri (peserta pemilu, Red) yang diikutsertakan,” ucapnya saat dikonfirmasi. Selama ini, lanjut Fritz, yang paling sering terjadi ialah pemberian bantuan kepada korban bencana yang disertai munculnya logo partai. Juga ajakan untuk memilih salah satu calon. ”Karena itu, kami berharap kepada pihak yang ingin memberikan bantuan agar tidak mempergunakan logo partai atau nomor urut,” lanjutnya. Juga tidak mengeluarkan statemen-statemen yang bernada promotif. (lum/byu/c9/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: