Serukan Kedamaian di Tahun Politik

Serukan Kedamaian di Tahun Politik

HANGAT: K.H. Dian Nafi (kanan) berdialog dengan tokoh Tionghoa Solo Sumartono kemarin.DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO SOLO – Sejumlah tokoh masyarakat Kota Bengawan menyoroti peran media dalan penyaluran informasi. Mereka ingin media ikut mencegah ujaran kebencian dan sebagainya di tahun politik. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Surakarta K.H. Dian Nafi menegaskan, peran media sangat penting dalam menjaga kondisi tetap kondusif. Mengingat, aktivitas politik di tanah air juga disorot dunia internasional. "Pemilu Indonesia diperhatikan 160 negara. Berdasarkan Global Peace Index, Indonesia berada di peringkat 55 dari 160 negara besar. Ranking politiknya lebih unggul dari penyelenggaraan pesta demokrasi di negara Eropa dan Amerika. Bisa dibilang Indonesia jadi sorotan karena salah satu role model negara dengan keberagaman suku ras dan agama," bebernya. Dian Nafi mengajak seluruh elemen menyerukan kedamaian dengan tidak ikut menyebarkan berita bohong di dunia maya. "Kita harus menghormati calon presiden maupun cawapres. Tak ada black campaign dan informasi hoax, karena itu menunjukkan kurangnya menghormati calon pemimpin," tegasnya. Tokoh masyaralat Tionghoa Solo Sumartono Hadinoto menambahkan, pemilu adalah pesta demokrasi. Maka harus dilaksanakan secara gembira dan damai. Tidak boleh bermusuhan walau ada perbedaan pandangan politik. "Jangan hanya karena berbeda pandangan politik, masyarakat jadi terpecah, apalagi saling bertikai. Kedamaian milik semua orang, maka kita harus jaga Solo dalam pesta demokrasi ini tetap nyaman dan damai," ucap dia. (ves/wa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: