Mengenal Sejarah Banyumas Lewat Visual
Pengunjung menikmati lukisan karya dari 30 perupa yang meintepretasikan Babad Banyumas di Gedung Hetero Space, Purwokerto, Rebo (22/10/2025) sore. Pemeran tersebut akan berlangsung hingga Minggu 26 Oktober 2025.-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - 30 perupa Banyumas, unjuk gigi dalam menginterpretasikan kisah Babad Banyumas ke dalam bentuk visual di pameran lukisan bertema Babad Banyumas dalam tajuk acara "Sastra Rupa" Rabu, 22 Oktober 2025 di Aula Hetero Space. Pemeran ini, menjawab tantangan menurunnya minat baca, terutama terhadap karya sastra klasik di kalangan generasi muda saat ini.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menuturkan, Pemerintah Kabupaten Banyumas memberikan dukungan penuh terhadap seniman di Banyumas. Menurutnya, menerjemahkan teks sejarah ke dalam bentuk lukisan adalah langkah kreatif yang bisa menghidupkan kembali kecintaan masyarakat terhadap sejarah daerah.
"Seni rupa memiliki kekuatan tersendiri untuk menyampaikan pesan sejarah secara visual, menyentuh emosi, dan menginspirasi siapa pun yang melihatnya," kata dia.
Sadewo menuturkan, melalui pameran ini sejarah tidak hanya dibaca, tetapi juga dirasakan.
BACA JUGA:Kembali Gelar Pendopo Untuk Rakyat, Pemkab Ajak Masyarakat Lestarikan Seni dan Budaya
"Mari untuk masyarakat, terutama generasi muda, untuk datang dan menikmati pameran ini sebagai bagian dari upaya mengenal jati diri dan mencintai tanah kelahiran," terangnya.
Menurutnya, Banyumas mempunyai banyak budaya yang indah. Tetapi semua itu akan hilang bila tidak dirawat bersama.
"Pameran ini menjadi momentum penting untuk menjaga dan menghidupkan kembali warisan budaya lokal," paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, Dodit Bambang Widodo, menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang menampilkan karya seni, tapi juga sebagai media edukasi sejarah.
BACA JUGA:Lomba Olahraga dan Seni Semarakkan Peringatan HSN
"Ya, jadi acara yang bertajuk Sastra Rupa dengan pameran lukisan bertema Babad Banyumas itu tidak sekadar ekspresi kemampuan para pelukis Banyumas yang berjumlah 30 orang untuk bermain warna-warni di atas kanvas. Tapi juga sebagai media edukasi berkaitan dengan Babad Banyumas, yaitu lahirnya Kabupaten Banyumas," tuturnya.
Pameran tersebut menampilkan karya 30 perupa Banyumas yang menggambarkan berbagai episode penting sejarah lahirnya Kabupaten Banyumas. (res)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

