Libur Sekolah, Banyumas Targetkan 35 Ribu Wisatawan
Kepala Bidang Pariwisata, Dinporabudpar Kabupaten Banyumas, Bahrudin.-ALWI SAFRUDIN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas menargetkan 35 ribu wisatawan selama masa libur sekolah.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Bahrudin, menyampaikan wisatawan tidak terlalu naik signifikan. Karena mereka cenderung mengalokasikan dana untuk kebutuhan kenaikan kelas dan pendaftaran siswa baru.
"Trennya belum terlalu naik, karena masyarakat banyak yang fokus pada kebutuhan pendidikan," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan menyambut libur sekolah. Di antaranya mengingatkan pengelola obyek wisata untuk memastikan aspek keamanan dan kenyamanan pengunjung.
BACA JUGA:Ribuan Lowongan Pekerjaan Dibuka
Fasilitas, terutama wahana yang memiliki risiko, diminta untuk dicek ulang. Dinporabudpar juga menyiagakan tambahan personel di lapangan.
"Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran, termasuk langkah antisipasi kebencanaan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menghimbau biro perjalanan agar memastikan kendaraan wisata dalam kondisi aman dan laik jalan. Hal ini untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan selama perjalanan.
"Kendaraan harus dipastikan laik jalan dan telah melalui uji KIR," tegasnya.
BACA JUGA:Taman Pangripta Dipasangi CCTV, Cegah Muda-Mudi Bermesraan
Adapun obyek wisata yang dikelola pemkab antara lain Lokawisata Baturraden, Taman Botani, Taman Mas Kemambang, Menara Teratai, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan (TRAP), THR Pangsar Sudirman, dan Kalibacin.
Bahrudin menambahkan, biasanya wisatawan berasal dari wilayah Jawa Barat. Namun dengan adanya larangan study tour, kunjungan dari daerah tersebut cukup terdampak. Saat ini, wisatawan didominasi dari wilayah Jakarta, hingga Banten. Sementara dari wilayah timur Banyumas jumlahnya tidak terlalu banyak.
Ia mengimbau wisatawan agar tetap mematuhi aturan yang berlaku dan mengutamakan keselamatan selama berwisata.
"Meskipun beberapa obyek wisata sudah tercover asuransi, baik pengunjung maupun pengelola tetap harus mengutamakan aspek keselamatan," pungkasnya. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


