Injek Gas Tapi Mobil Lemot? Waspadai Throttle Delay Ini!

Buat kamu yang sering butuh akselerasi cepat, throttle delay bisa jadi sumber frustrasi. Salah satu alasan utama kenapa throttle delay sering muncul di mobil modern adalah karena setting pabrikannya sendiri.

Banyak produsen mobil dengan sengaja membuat mapping gas yang lembut dan nggak terlalu responsif, demi keamanan, kenyamanan berkendara, dan pastinya—efisiensi bahan bakar.

Jadi meskipun kamu pengen mobil yang galak, pabrikan lebih milih kasih kamu mobil yang kalem.

BACA JUGA:Upgrade Interior Mobil Gak Bikin Kantong Jebol! Cek Olshop-nya!

BACA JUGA:Batmobile! Dari Koleksi Mewah hingga Kreasi Mahasiswa

Tapi itu bukan satu-satunya penyebab. Dalam banyak kasus, throttle body yang kotor juga bisa bikin respon gas jadi lemot. Katup throttle yang macet atau tertutup kerak bisa menghambat aliran udara, bikin mesin kehilangan tenaga sesaat.

Selain itu, sensor-sensor di pedal gas juga bisa mengalami penurunan performa.

Kalau sensornya nggak akurat, maka sinyal yang dikirim ke ECU pun jadi kurang presisi, dan akhirnya throttle jadi telat membuka.

Ada juga faktor kelistrikan. Tegangan aki yang nggak stabil bisa bikin sistem elektronik mobil termasuk ECU bekerja kurang optimal. Sinyal dari pedal gas jadi nggak maksimal karena voltase yang naik turun, dan efeknya throttle pun ikut delay.

BACA JUGA:Hyundai Pamer Kaca Depan Holografik Canggih Bak Film Sci-Fi!

BACA JUGA:Cari Mobil Touring yang Cocok? Ini 7 Pilihan Terbaik untuk Perjalanan Seru Tanpa Drama!

Mungkin buat sebagian orang, throttle delay dianggap sepele. Tapi buat yang suka nyetir cepat, atau sering bawa mobil di jalanan macet yang butuh respon cepat, delay ini bisa cukup berbahaya.

Salah satunya adalah risiko gagal nyalip karena mobil nggak langsung ngegas saat dibutuhkan. Selain itu, mobil yang kurang responsif bikin pengemudi jadi cenderung menekan gas lebih dalam, dan akhirnya malah boros bahan bakar.

Dalam jangka panjang, throttle delay juga bisa bikin pengalaman berkendara jadi kurang menyenangkan. Kamu jadi kehilangan koneksi langsung antara kaki dan mesin.

Mobil terasa “robotik” dan nggak natural. Dan buat mobil enthusiast atau kamu yang doyan upgrade performa, delay kayak gini jelas bukan hal yang bisa ditoleransi.

Sumber: