Banner v.2
Banner v.1

Tertib, Dahlan Iskan Sebut E-Voting Muktamar Muhammadiyah Mungkin Bisa Diadopsi untuk Pemilu Indonesia

Tertib, Dahlan Iskan Sebut E-Voting Muktamar Muhammadiyah Mungkin Bisa Diadopsi untuk Pemilu Indonesia

Haedar Nashir terpilih kembali menjadi Ketua PP Muhammadiyah.----

Sementara itu, dikutip dari website resmi Muhammadiyah, kesuksesan gelaran Muktamar tidak hanya dirasakan oleh anggota, peserta, dan penggembira Muktamar, tetapi juga membekas bagi sekian wartawan yang hadir.

Wartawan Harian Kompas, Anita mengungkapkan kesannya terhadap ketertiban Muhammadiyah yang menurutnya tidak ditemukan di organisasi lain.

BACA JUGA:Tiga Sumber Retribusi Bidang Perhubungan Terancam Hilang: Retribusi Terminal, Uji Kendaraan, Ijin Trayek

Pendapat Anita, senada dengan pujian mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam pembukaan Muktamar, Sabtu (19/11).

“Organisasi yang paling teratur saya kira Muhammadiyah,” kata Jusuf Kalla.

BACA JUGA:Sineas Muda Purbalingga Raih Penghargaan dalam Festival Film Dokumenter

Sementara itu dalam wawancara TvMu, Ahad (20/11), wartawan Harian Kompas, Anita juga menyoroti inovasi Muhammadiyah untuk menggunakan sistem electronic voting (e-voting) dalam pemungutan suara. Penggunaan e-voting dianggap Anita efektif meringkas waktu dan tidak pernah dia perkirakan.

“Ini bisa jadi contoh lembaga-lembaga lain, sebetulnya kita pertama kali itu khawatir akan lama pemilihannya andaikan jumlah pemilihnya ada 2.600, ternyata hanya hitungan 3-4 jam sudah selesai dan sudah ketahuan siapa calon dengan suara terbanyak, walaupun itu belum mencerminkan siapa yang menang atau jadi ketua umum, tapi itu sudah sebuah informasi yang bagus untuk dipublikasikan,” kesan Anita.

BACA JUGA:Dinhub Usulkan 10 Halte Bus Trans Banyumas Via APBD di Tahun Depan

Terobosan e-voting Muhammadiyah menurutnya layak untuk dicontoh dan digunakan oleh berbagai organisasi masyarakat lain, termasuk lembaga negara seperti Komisi Pemilihan Umum.

“Jadi lembaga-lembaga lain bagaimana sebaiknya mempersiapkan e-voting dan e-counting untuk sistem pemilihan, atau mungkin kalau ingin lebih luas lagi KPU itu belajar ke Muhammadiyah. Dari hal kecil bisa jadi inspirasi bagi banyak organisasi masyarakat termasuk KPU sendiri,” ujarnya. (*/disway/muhammadiyah)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: