Krisis Bank DKI: Gubernur DKJ Copot Direktur IT, Dampaknya Menggema Secara Nasional
Krisis Bank DKI: Gubernur DKJ Copot Direktur IT--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, secara resmi memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono, pada Selasa, 8 April 2024. Keputusan ini diambil karena gangguan layanan Bank DKI yang kembali terjadi sejak 29 Maret 2025 dan telah menimbulkan keresahan nasional.
Permasalahan yang menimpa layanan Bank DKI bukanlah hal baru dalam skala nasional. Gubernur Pramono menegaskan bahwa insiden ini merupakan yang ketiga kalinya terjadi dengan pola masalah yang nyaris serupa.
Menurutnya, sistem teknologi informasi (TI) di Bank DKI tidak dijaga dengan baik dan menjadi sumber utama kegagalan operasional. Situasi ini dianggap sebagai bentuk kelalaian serius yang bisa berdampak pada stabilitas keuangan daerah dan nasional.
Pramono juga menyebut adanya indikasi kebocoran dana yang merugikan Bank DKI, walaupun belum ada rincian resmi mengenai jumlah kerugian. Ia menyatakan bahwa informasi jumlah dana yang bocor hanya diketahui oleh jajaran direksi Bank DKI dan perlu ditindaklanjuti dengan cepat secara nasional.
BACA JUGA:Simak Nih! 3 Bantuan Sosial Cair Serentak April 2025
Pencopotan Jabatan dan Perombakan SDM
Karena permasalahan yang sudah terakumulasi dan tak kunjung selesai, Pemprov Jakarta memutuskan mencopot Amirul Wicaksono dari jabatan Direktur IT. Langkah ini mulai berlaku setelah rapat internal yang dilakukan bersama seluruh direksi Bank DKI pada Selasa, 8 April 2025.
Posisi yang ditinggalkan Amirul kini dirangkap oleh Direktur Umum sebagai pengganti sementara. Ini merupakan langkah strategis sambil menunggu rekrutmen pejabat baru yang dinilai lebih layak dan mumpuni dalam pengelolaan sistem TI secara nasional.
Gubernur Pramono juga menginstruksikan penggantian seluruh pegawai di departemen terkait yang sebelumnya memiliki akses komputer dan kata sandi. Ia ingin agar posisi strategis ini diisi oleh individu yang lebih kompeten demi memulihkan kepercayaan publik secara nasional.
Pramono meminta Direktur Utama Bank DKI untuk segera menunjuk personel baru yang terbukti memiliki keahlian tinggi dalam bidang teknologi informasi dan keamanan data. Tujuannya agar sistem perbankan milik daerah ini tidak lagi mengalami kegagalan yang bisa berdampak nasional.
BACA JUGA:CPNS 2025 Akan Segera Dibuka! Ketahui Perbedaan Besar CPNS Pusat dan Daerah Sebelum Mendaftar
BACA JUGA: Dari Timika hingga Sorong, Inilah Potret Semangat Calon Paskibraka 2025
Dilaporkan ke Penegak Hukum
Dalam upaya menegakkan akuntabilitas, Gubernur Pramono juga meminta agar seluruh jajaran direksi Bank DKI dilaporkan ke Bareskrim Polri. Tujuannya adalah agar dilakukan penyelidikan menyeluruh terhadap gangguan sistem dan kemungkinan tindak pidana yang menyertainya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


