Pola Asuh Gentle Parenting

4. Mengurangi Kecemasan pada Anak-anak

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology menunjukkan bahwa pendekatan yang lembut dalam mendidik anak dapat membantu mengurangi risiko kecemasan pada mereka.

BACA JUGA:5 Tips Parenting Untuk Orang Tua yang Sibuk Bekerja

BACA JUGA:Membangun Kemandirian Anak dengan Parenting Sittervising, Tips Ampuh untuk Orang Tua!

Orang tua yang menerapkan gentle parenting tidak meremehkan atau mengabaikan perasaan kecemasan anak-anak. Sebaliknya, mereka berusaha untuk memahami penyebab kecemasan tersebut dan memberikan dukungan serta pemahaman yang diperlukan untuk membantu anak mengatasi perasaan tersebut. 

Sebagai contoh, saat anak merasa cemas menjelang hari pertama sekolah, orang tua akan mencoba memahami apa yang membuat mereka cemas dan memberikan motivasi serta dukungan yang dibutuhkan.

Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang hangat, orang tua membantu anak-anak merasa didengar dan dipahami, yang pada gilirannya dapat mengurangi tingkat kecemasan mereka. 

Selain itu, dengan memotivasi anak-anak untuk menghadapi tantangan dengan keberanian dan keyakinan, gentle parenting membantu membangun ketahanan mental dan emosional pada mereka.

5. Menegakkan Batasan dan Aturan dengan Bijaksana

Meskipun pendekatan gentle parenting selalu mengedepankan pemahaman terhadap posisi anak, hal ini tidak berarti bahwa tidak ada batasan atau aturan yang diterapkan. Sebaliknya, gentle parenting tetap memiliki batasan dan aturan yang jelas, namun disampaikan dengan cara yang lembut dan pengertian.

BACA JUGA:7 Manfaat Utama Parenting, Mengubah Hidup bagi Anak Anda

BACA JUGA:Ini Dia Jenis-jenis Parenting yang Harus Dihindari oleh Orang Tua

Berbeda dengan pendekatan permisif yang cenderung membiarkan anak bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa ada konsekuensi, gentle parenting menekankan pentingnya menegakkan batasan yang sehat dan memberikan arahan yang jelas kepada anak. 

Orang tua yang menerapkan gentle parenting tidak ragu-ragu untuk menetapkan aturan yang konsisten dan memberikan konsekuensi yang sesuai ketika aturan tersebut dilanggar.

Meskipun orang tua yang menerapkan pendekatan permisif mungkin memiliki ikatan yang kuat dengan anak-anak mereka, mereka sering menghadapi kesulitan dalam mendisiplinkan anak-anak mereka karena kurangnya struktur dan batasan yang jelas. 

Sumber: