Ditemukan Wajan Raksasa Peninggalan Abad 18
BATANG - Sebuah wajan raksasa yang ditemukan di Masjid Al Furqon, Kelurahan Karangasem Utara Kecamatan Batang, Rabu (20/7) kemarin mulai diangkat dari lokasi penemuan. Pengangkatan dilakukan setelah dilakukan penggalian selama tiga hari . Langkah tersebut dilakukan untuk mengindari kerusakan, serta semakin banyaknya air yang ke luar dari bawah wajan.
"Proses pengangkatan dilakukan guna menghindari kerusakan, apalagi air yang keluar dari bawah wajan agak asin. Pengangkatanya dilakukan dengan menggunakan cran manual, dan harus ekstra hati-hati," ujar Kasubag Program Disbudpar Kabupaten Batang, Rahwan Astiyo Wibowo, kemarin.
Rahwan menjelaskan, sebelum diangkat wajan dipasangi tali tambang dan diambil empat titik. Selanjutnya, keempat tali tersebut disatukan dan diangkat pelan-pelan menggunakan cran. Namun proses pengangkatan tidaklah mudah, mengingat kuat dugaan bagian bawah wajan menempel kuat dengan sesuatu di bawahnya.
"Untuk bagian bawah belum bisa dipastikan apakah ada tungku atau tidak, karena harus menunggu hingga wajan terangkat. Nantinya wajan itu sendiri akan kita bawa ke kantor Disbudpar untuk diteliti lebih lanjut, terkait bahan dan juga usia wajan tersebut," jelas Rahwan. Proses penggalian dan juga pengangkatan wajan kemarin diawasi langsung perwakilan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Bagus Pujianto. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan dalam proses penggalian ataupun pengangkatan yang bisa berimbas pada rusaknya wajan seperti yang terjadi di Purworejo.
"Kita harus hati-hati, jangan sampai wajan rusak apalagi pecah. Berdasarkan penelitian awal, wajan terbuat dari logam dengan ukuran sama dengan temuan wajan di Purworejo. Dari ukuran, bahan, ketebalan 7,1 sentimeter dan diameter sama dengan Purworejo. Bedanya, wajan Purworejo tidak ada pipa yang mengalirkan sesuatu ke wajan itu. Di Batang ini ada sekitar empat pipa yang menuju wajan dengan panjang sekitar 2 meter," ujar Bagus.
Pihaknya belum mengetahui wajan tersebut berasal dari tahun berapa, mengingat hal itu harus melalui uji laborat terhadap logam wajan tersebut terlebih dahulu. Namun pihaknya juga menerima informasi dari warga dan mencari literatur atau kajian ilmiah terkait sejarah lokasi penemuan.
Wajan seperti ini selain di Batang juga ditemukan di Kabupaten Semarang yakni Getas dan Beringin, Purworejo. Perkiraan fungsi sama, yakni untuk menggoreng sesuatu. Namun untuk usianya harus diteliti dulu, bahan kimia apa yang menempel pada wajan tersebut. Tanah juga diuji, karena ada info tanah bercampur arang," ungkapnya.
Berdasarkan cerita warga sekitar, lokasi penemuan dulunya pernah terdapat pabrik gula. Wajan itu diduga berasal dari abad 18 dan merupakan sisa peninggalan pabrik guka Suikerfabriek Klidang. Wajan dengan diamater 2,67 meter itu tertanam di dalam tanah dengan kedfalaman sekitar 3 meter. (rul/don/jpnn)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

