KSPSI Kebumen Kecam Aksi Anarkis May Day
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kebumen, Akif Fatwal Amin (Tengah)--
KEBUMEN - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kebumen, Akif Fatwal Amin, angkat bicara terkait insiden kerusuhan yang terjadi di Kota Semarang saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), Kamis (3/5) lalu.
Dalam keterangannya, Akif mengecam keras aksi kekerasan yang terjadi di sela-sela peringatan May Day tersebut. Menurutnya, tindakan anarkis itu mencoreng semangat perjuangan buruh dan mengganggu ketertiban masyarakat yang seharusnya dijaga dalam suasana damai dan kondusif.
Ia sangat menyayangkan terjadinya aksi anarkis yang ditunggangi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Ini jelas bukan representasi dari semangat buruh sejati.
Ia juga menyatakan dukungannya kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku kerusuhan sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
BACA JUGA:Utusan Khusus Presiden Apresiasi Geopark Kebumen
BACA JUGA:Tiga Hari Menghilang, Sorang Nenek Warga Karanggayam Ditemukan di Hutan
“Kami mendukung adanya penegakan hukum, kepada aparat penegak hukum, pada pelaku anarki, pada kejadian tersebut (kerusuhan May Day Semarang)," jelas Akif Fatwal Amin.
Akif mengimbau kepada seluruh buruh, pekerja, dan masyarakat luas untuk tetap menjaga situasi agar tetap kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang memanfaatkan momentum tersebut untuk kepentingan lain.
“Saya mengajak semua elemen buruh di Kebumen untuk tetap solid dalam perjuangan yang santun dan bermartabat. Jangan terpengaruh oleh tindakan yang merusak nama baik gerakan buruh,” tegasnya.
Sebagai informasi, peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Semarang diwarnai aksi unjuk rasa yang berujung ricuh. Sekelompok orang yang mengatasnamakan buruh terlibat bentrok dengan aparat keamanan dan merusak sejumlah fasilitas umum.
Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah mengamankan beberapa orang yang diduga menjadi provokator dalam kejadian tersebut dan saat ini masih dalam proses penyelidikan. (mam)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


