Ratusan Warga Korban Banjir Sidareja Masih Mengungsi
Mahkota Retakan Ancam Longsor Besar
Tanah Bergerak Sepanjang 100 M Timpa Enam Rumah
CILACAP-Sengsara akibat banjir yang melanda Kecamatan Sidareja masih terus berlanjut. Pengungsi, khususnya di daerah terdampak masih harus bersabar untuk kembali pulang. Dari informasi yang dihimpun, ketinggian genangan air yang merendam wilayah Kecamatan Sidareja dan sekitarnya, Rabu pagi mulai menurun.
Meski demikian, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) UPPT BPBD setempat, saat ini ketinggian genangan air di wilayah tersebut berkisar antara 70 hingga 130 sentimeter dan hanya mengalami penurunan sekitar 10 sampai 15 sentimeter dibandingkan sebelumnya.
"Masyarakat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dari pelimpahan sungai, karena cuaca akhir-akhir ini kurang bersahabat," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto melalui aplikasi pesan instan, Rabu (12/10) seperti dikutip dalam website resmi pemerintah Kabupaten Cilacap.
Banjir di Sidareja sendiri sudah 1.457 rumah. Dari jumlah tersebut 550 rumah diantaranya berada di Desa Sidareja, dan 120 rumah terendam berada Desa Tinggarjaya. Desa Gunungreja merupakan kawasan terdampak banjir paling parah, dengan jumlah rumah terendam mencapai 787 unit. Selain itu, di desa ini banjir merendam lahan persawahan seluas 3,55 hektar, dan tegalan seluas 0,79 hektar, sehingga menimbulkan kerugian materi mencapai Rp 14.800.000.
Di sisi lain, sebanyak 247 pengungsi dari 68 KK masih bertahan di sejumlah Pos pengungsian.
Sementara itu, akibat intensitas curah hujan yang tinggi juga mengakibatkan bencana di tempat lain. Seperti adanya pergerakan tanah di Desa Madura, Kecamatan Wanareja. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBB Cilacap, Martono menjelaskan, pantauan Pusdalops UPT BPBD setempat menemukan adanya pergerakan tanah sepanjang 100 meter di RT 01 RW 06, Dusun Mangunjaya.
Penurunan tanah antara 20 hingga 100 sentimeter, dan lebar retakan 10 hingga 30 sentimeter juga terpantau pada tebing dengan kemiringan sekitar 45 derajat, setinggi 150 meter.
"Akibatnya, enam rumah warga dan sebuah gudang yang berada dalam zona retakan, mengalami kerusakan sedang hingga berat," kata Martono seperti dikutip dalam website resmi Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Kerugian materi yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 90 juta. Selain itu, puluhan warga yang menghuni rumah tersebut untuk sementara diungsikan ke rumah kerabatnya. Martono menambahkan, selain di Dusun Mangunjaya, penurunan tanah juga terpantau di RT 03 RW 08, Dusun Purwasari. Akibatnya rumah semi permanen berukuran 6 x 9 meter milik Endang Hidayat mengalami kerusakan cukup parah, dengan taksiran kerugian mencapai 15 juta rupiah.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk, BPBD Cilacap bersama relawan dan warga setempat, bekerja bakti membuat saluran air di atas mahkota retakan. Selain itu seluruh warga yang tinggal di zona retakan, semuanya telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Petugas kepolisian juga telah memasang garis polisi di sekitar zona retakan, dan bantuan logistik serta bantuan material untuk perbaikan rumah telah didistribusikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

