Perawatan 1.200 KM Jalan Hanya Rp 13 M
CILACAP-Alokasi dana untuk perawatan jalan di Kabupaten Cilacap, tergolong sangat minim. Dari panjang jalan yang mencapai 1.200 km lebih, total anggaran yang dialokasikan hanya Rp 13 M.
"Dana yang dianggarkan memang tidak sebanding dengan panjang jalan yang mencapai seribu dua ratus kilo lebih," ujar Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Cilacap, Sindy Sakir.
Dia merinci, dana tersebut terbagi untuk pemeliharaan rutin sebesar Rp 6 M. Dana ini digunakan untuk perbaikan jalan dengan tingkat kerusakan sampai dengan 10 persen. Sementara perbaikan berkala dengan kerusakan jalan diatas 10 persen, dana yang dianggarkan hanya Rp 7 M.
"Perbaikan jalan pada akhirnya hanya tambal sulam," ujarnya.
Kondisi ini seiring dari kebijakan DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam beberapa tahun ini dimana lebih fokus pada peningkatan kapasitas jalan. Dengan demikian, porsi anggaran untuk perawatan jalan jauh lebih kecil.
"Kita memang lebih fokus pada peningkatan kapasitas jalan," ujarnya.
Karenanya, DPRD Kabupaten Cilacap mengambil terobosan dengan menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat. Tujuannya agar peningkatan jalan di Kabupaten Cilacap bisa dilakukan secara merata dan maksimal.
Dia mencontohkan pada ruas jalan Kedungreja-Menganti ataupun Wringinharjo-Karangpucung. Ruas jalan terakhir dikabarkan akan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hanya saja, sampai saat ini masih belum bisa terealisasi meskipun kabar terakhir menyebutkan tinggal menunggu tanda tangan. Kedua ruas jalan ini, katanya mendapatkan alokasi perbaikan dari pusat dan provinsi.
"Ini hasil kita komunikasi intens dengan provinsi dan pusat. Kita juga selalu bicara dengan eksekutif. Jika ada program, pasti akan dibicarakan bersama," katanya.
Dia menambahkan, peningkatan jalan yang diarahkan saat ini adalah dengan metode cor beton. Pasalnya, tekhnik ini membuat usia jalan lebih lama dan nyaris bebas perawatan minimal selama lima tahun. Beberapa ruas jalan bahkan lebih dari lima tahun dan hingga kini kondisinya masih sangat baik.
"Minimal lima tahun bebas perawatan. Bahkan ada yang lebih, seperti yang ada di kota," katanya.
Sementara itu, salah satu akibat dari minimnya dana perawatan tersebut nampak jelas di ruas jalan lingkar utara dan selatan Majenang. Saat ini, sejumlah lubang mulai bermunculan. Kerusakan jalan diperparah dengan cuaca hujan yang terus terjadi sepanjang 4 bulan
terakhir. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

