Banner v.2

Tunggul Wulung Dinilai Paling Komersial

Tunggul Wulung Dinilai Paling Komersial

[caption id="attachment_102890" align="aligncenter" width="100%"]Jpeg Jpeg[/caption] Garuda Tunggu Kesiapan Pondok Cabe CILACAP-Masyarakat Cilacap masih harus bersabar jika ingin menikmati layanan penerbangan maskapai Garuda. Sebab rencana maskapai penerbangan Garuda yang akan masuk ke Bandara Tunggul Wulung, belum akan terealisasi dalam waktu dekat. Sebab persiapan Bandara Pondok Cabe yang dari Jakarta belum juga terpenuhi. Kepala Tata Usaha Bandara Tunggul, Wulung Fajar Kristanto mengatakan, rencana tersebut hingga kini melihat persiapan Pondok Cabe. Sebab  disana merupakan bandara privat yang masih digunakan hingga akhir 2016. "Kita masih menunggu kesiapan di sana (Pondok Cabe, red),"ujarnya. Dia menilai, Bandara Pondok Cabe akan melalui berbagai tahapan guna menjadi bandara umum. Fajar menjelaskan, untuk berubah menjadi bandara umum (komersial), diperlukan berbagai kajian seperti feasibility bisnis hingga keperluan teknis sesuai standard bandara. Selain itu, dikatakan dia untuk menjadi bandara umum pengelola harus mengantongi izin Badan Usaha Bandara Udara (BUBU). Dia mengungkapkan, ada dua maskapai yang melayani rute Jakarta-Cilacap PP dengan pesawat ATR (Avions de Transport Regional), yaitu Susi Air. Kalau panjang landasan sudah mencapai 1.850 meter, kedua maskapai tersebut bisa menggunakan pesawat ATR yang lebih besar. Sekarang, hanya Susi Air yang menjadi "pemain" untuk rute tersebut.     Menurutnya, kisaran harga tiket berpatok dengan harga yang diberikan dari Susi Air. Dia menyebut, Bandara Tunggul Wulung dengan luas lahan sekitar 45 hektar, menjadi kandidat sebagai bandara komersial yang menjanjikan. "Tempat parkir pesawat juga sudah kita tambah hingga mampu menampung empat sampai lima berjenis ATR 72-600,"imbuhnya. Seperti diketahui,  Bandara Tunggul Wulung akan membuka rute Cilacap-Pondok Cabe.  Garuda sudah menawarkan diri. Menurut dia, dengan penambahan maskapai, akan membuka persaingan yang sehat. Dengan begitu,  diharapkan harga tiket dari Susi Air yang masih dikisaran Rp 1,2 juta bisa turun. "Jadi persaingan itu akan membawa keuntungan bagi penumpang. Kita targetkan bisa turun hingga Rp 800 ribu per tiketnya,"ujarnya. Untuk melayani target penumpang hingga 175.400, Bandara Tunggul Wulung harus diperpanjang sampai lebih dari 2.000 meter. Sebab hingga sekarang, landasan pacu di Bandara Tunggul Wulung baru tersedia 1.400 meter dengan lebar runway 30 meter. Landasan Bandara Tunggul Wulung sedang diusulkan untuk diperpanjang dari 1.400 meter menjadi 1.850 meter.(rez)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: