Banner v.2

Dinsos Cilacap Dorong Keluarga Tak Lepas Tangan pada ODGJ

Dinsos Cilacap Dorong Keluarga Tak Lepas Tangan pada ODGJ

Salah satu ODGJ saat berada di rumah singgah.-Dinas Sosial untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Cilacap mendorong agar keluarga tidak lepas tangan terhadap anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan keluarga dinilai menjadi bagian paling penting dalam terapi lanjutan bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Sugandhi Setyabudi, melalui Kepala Tim Kerja Rehabsos, Galih, menjelaskan bahwa keluarga memegang peran yang paling penting dalam proses pemulihan ODGJ agar bisa kembali stabil dan berfungsi di masyarakat.

“ODGJ itu sebenarnya tidak semuanya memiliki gangguan mental. Terkadang mereka punya keinginan yang kuat, hanya saja sering tidak dipahami atau tidak dituruti,” ujar Galih, Senin (14/10/2025).

Ia menuturkan, tidak sedikit ODGJ yang sebenarnya hanya membutuhkan perhatian dan pemahaman dari lingkungan sekitarnya. Dalam beberapa kasus, keinginan mereka sangat sederhana dan dapat diredam dengan pendekatan yang manusiawi.

BACA JUGA:Sepanjang 2025, Satpol PP Cilacap Tertibkan 51 ODGJ, Diserahkan ke Dinsos untuk Karantina

“Pernah saya mencoba memahami salah satunya, ternyata dia hanya minta dibelikan rokok. Walaupun bukan hal yang baik, tapi setelah itu perilakunya jadi lebih tenang dan bisa diajak berinteraksi,” ungkapnya.

Menurutnya, dukungan emosional dan rasa diterima dari keluarga jauh lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan penanganan medis. Ketika keluarga aktif mendampingi dan berkomunikasi dengan baik, kondisi kejiwaan ODGJ cenderung lebih stabil dan tidak mudah kambuh.

Namun, Galih mengingatkan agar keluarga tetap memberikan batasan yang wajar dalam memenuhi keinginan mereka.

“Yang penting bukan menuruti semua keinginannya, tapi bagaimana memahami apa yang sebenarnya mereka butuhkan,” katanya.

BACA JUGA:Rumah Singgah Dinsos Cilacap Belum Miliki Pembagian Ruangan OT dan ODGJ

Selain dari sisi keluarga, Dinsos juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyintas gangguan jiwa.

Stigma negatif seperti menganggap ODGJ berbahaya, memalukan, atau tidak bisa disembuhkan, disebut menjadi penghambat terbesar dalam proses pemulihan mereka.

“Kalau masyarakat bisa lebih terbuka dan tidak menstigmatisasi, mereka akan lebih mudah diterima kembali dan bisa beraktivitas seperti biasa,” tambah Galih.

Dinsos berharap melalui dukungan keluarga dan lingkungan yang lebih empatik, para ODGJ di Cilacap dapat menjalani terapi lanjutan secara optimal. Dengan begitu, mereka bisa kembali hidup mandiri, produktif, dan menjadi bagian aktif dari masyarakat tanpa rasa takut atau dikucilkan. (gia)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: