Waspadai Penyakit Pascabanjir, Dinkes Cilacap Imbau Warga Perhatikan Genangan Air
Ilustrasi kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di Kabupaten Cilacap.-REGINA GAYUH/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) setelah banjir yang kemungkinan dapat melanda wilayah Cilacap.
Kondisi genangan air yang tersisa di lingkungan permukiman dinilai paling berisiko menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab penyakit DBD.
Kepala Tim Kerja Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Cilacap, Hutomo Eko menjelaskan, masyarakat sering kali abai terhadap genangan kecil di sekitar rumah. Padahal, tempat-tempat sederhana seperti pot bunga, kaleng bekas, ember, talang air, maupun lubang di pekarangan bisa menjadi sarang ideal bagi jentik nyamuk untuk berkembang biak.
“Setelah banjir surut, biasanya akan tersisa genangan air di halaman rumah atau di pinggir jalan. Dalam waktu tujuh hingga sepuluh hari saja, nyamuk sudah bisa berkembang biak dan jumlahnya meningkat signifikan,” jelasnya, Senin (13/10/2025).
BACA JUGA:Terendam Banjir Sepanjang Malam: Warga Cilacap Mengungsi di Empat Titik
Ia menambahkan, peningkatan populasi nyamuk ini biasanya terjadi dua hingga tiga minggu setelah banjir, terutama di wilayah padat penduduk yang belum sepenuhnya bersih dari sisa lumpur dan genangan air
“Kondisi ini kerap muncul tanpa disadari masyarakat. Mereka lebih fokus pembersihan rumah dan perabot, tapi sering lupa memperhatikan lingkungan sekitar yang justru menjadi sumber penularan DBD,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Cilacap kembali mengingatkan pentingnya gerakan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.
Selain itu, masyarakat juga diminta lebih aktif dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilakukan secara gotong royong di tiap lingkungan. Dinas Kesehatan bersama kader jumantik di setiap rumah dan perangkat desa akan terus melakukan pemantauan jentik secara berkala, terutama di wilayah yang baru terdampak banjir.
BACA JUGA:Akses Jalan Ditutup, Sejumlah Titik di Cilacap Masih Tergenang Air
“Kami berharap masyarakat bisa lebih aktif dalam melakukan pemeriksaan rumahnya, minimal seminggu sekali. Ini langkah sederhana tapi efektif untuk mencegah munculnya jentik nyamuk,” tambahnya.
Musim pancaroba dan kondisi lingkungan yang lembap pascabanjir merupakan kombinasi yang ideal bagi nyamuk untuk berkembang. Karena itu, antisipasi sejak dini menjadi hal penting agar tidak terjadi lonjakan kasus seperti tahun sebelumnya.
“Kami tidak ingin pascabanjir justru muncul masalah baru. DBD bisa dicegah asal masyarakat bisa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya sendiri,” tegasnya.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan dalam beberapa hari ke depan, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, menutup rapat tempat air, serta melaporkan ke puskesmas terdekat bila ditemukan gejala DBD. (gia)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

