Cilacap Percepat Musim Tanam 2025/2026, Dispertan Dorong Petani Tanam Serempak
Ilustarasi pelaksanaan panen raya tanaman padi di wilayah Kabupaten Cilacap.-JULIUS/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Cilacap mulai melakukan percepatan pelaksanaan musim tanam pertama (MT I) tahun 2025/2026 untuk menjaga kestabilan dan kesinambungan produksi pangan di tengah musim hujan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Cilacap, Budi Kuspriyatno, mengatakan langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil sidang Komisi Irigasi (Komir) yang telah menetapkan pola tanam serta pembagian wilayah irigasi di seluruh kecamatan.
"Sejak awal Oktober sudah ada petani yang mulai sebar benih dan mengolah lahan. Kami dorong agar tanam dilakukan secara serempak supaya tidak ada jeda produksi dan hasilnya lebih maksimal," jelas Budi, Minggu (12/10/2025).
Menurutnya, wilayah timur Cilacap seperti Nusawungu dan Binangun sudah lebih dulu memulai tanam, sementara daerah barat seperti Sidareja dan Gandrungmangu masih menyesuaikan karena proses perbaikan saluran irigasi. Namun, turunnya hujan di awal Oktober membantu petani di wilayah barat mempercepat kegiatan tanam.
BACA JUGA:Jadi Lumbung Padi di Kabupaten Cilacap, Tanaman Padi di Maos Masih Diserang Gulma
Berdasarkan proyeksi Dispertan, luas tanam pada bulan Oktober diperkirakan mencapai 2.485 hektare, meningkat tajam di November dengan 13.902 hektare, dan puncaknya pada Desember seluas 25.144 hektare.
Budi juga menekankan pentingnya tanam serempak dalam satu hamparan sawah agar pengelolaan air dan pengendalian hama dapat dilakukan lebih efisien.
Meski fokus pada MT I, Cilacap juga masih memiliki sisa panen dari musim tanam sebelumnya.
"Masih ada sekitar 7.466 hektare yang akan panen di bulan Oktober dan 3.218 hektare di bulan November, itu hasil dari MT III tahun 2024/2025," tambahnya.
BACA JUGA:Ditengah Musim Yang Tak Menentu, Cilacap Catat Surplus Beras 243 Ribu Ton
Dengan langkah percepatan ini, Dispertan berharap produktivitas padi Cilacap tetap stabil dan mampu mendukung ketersediaan pangan daerah serta pasokan beras untuk Jawa Tengah.
"Selain menjaga pasokan bahan makanan, para petani juga diharapan mendapatkan hasil panen yang lebih cepat apabila sudha memulai masa tanam," pungkasnya. (jul)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

