Banner v.2

Ditengah Musim Yang Tak Menentu, Cilacap Catat Surplus Beras 243 Ribu Ton

Ditengah Musim Yang Tak Menentu, Cilacap Catat Surplus Beras 243 Ribu Ton

Ilustrasi panen padi di wilayah Kecamatan Kesugihan dengan menggunakan mesin.-JULIUS/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Hingga bulan Agustus 2025, Kabupaten Cilacap mengalami surplus beras sebesar 243 ribu ton, hal ini menegaskan ketahanan pangan Cilacap masih terjaga dengan baik meskipun di tengah cuaca yang tidak menentu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Budi Kuspriyatno mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil kerja keras para petani serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan Bulog.

"Alhamdulillah, kita masih menjadi salah satu penyumbang beras terbesar di Jawa Tengah, meskipun menghadapi musim hujan yang tidak menentu," ujarnya, Senin (6/10/2025).

Menurut Budi, saat ini sebagian besar petani di Cilacap tengah memasuki masa panen gadu, yaitu masa panen di musim peralihan. Meski luas lahan panen kali ini tidak sebesar musim hujan, hasilnya tetap menjanjikan karena kondisi cuaca yang mendukung.

BACA JUGA:Cilacap Jadi Andalan Produksi Beras di Jateng, Surplus 280 Ton Pada Bulan Juni

"Tahun ini kita mengalami kemarau basah, jadi peluang kenaikan hasil panen cukup besar. Produktivitas gabah tetap terjaga dengan kualitas baik," jelasnya.

Namun demikian, Budi mengatakan faktor cuaca yang berubah-ubah bisa memengaruhi hasil panen, terutama bagi petani tradisional.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkab Cilacap melalui Dinas Pertanian telah memperkuat dukungan fasilitas pascapanen seperti mesin pengering (vertical dryer) serta memperluas kemitraan dengan Bulog untuk menyerap hasil panen petani.

"Sekarang, begitu panen, gabah bisa langsung ditampung dan diolah. Jadi meskipun hujan turun, tidak lagi menghambat aktivitas petani. Mereka tidak perlu repot menjemur seperti dulu," ungkapnya.

BACA JUGA:Stok Beras di Cilacap Dipastikan Aman hingga Akhir Tahun 2025, Surplus Ratusan Ribu Ton

Dengan kondisi ini, Budi meyakini Cilacap masih akan mempertahankan posisi sebagai salah satu daerah penyangga pangan utama di Jawa Tengah.

"Kita ingin menjaga tren positif ini. Surplus beras  menjadi bukti bahwa Kabupaten Cilacap merupakan lumbung padi di wilayah Jawa Tengah," pungkas Budi. (jul) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: