Banner v.2
Banner v.1

Cegah Kasus Keracunan, Puskesmas dan Guru Diminta Ikut Awasi Program MBG

Cegah Kasus Keracunan, Puskesmas dan Guru Diminta Ikut Awasi Program MBG

Ilustrasi pemberian pogram MBG di salah satu SMA N di wilayah Kabupaten Cilacap.-DOK JULIUS/RADARMAS-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Cilacap memperkuat sistem pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melibatkan puskesmas, sekolah, hingga guru.

Langkah ini diambil untuk memastikan kualitas menu yang diterima siswa sesuai standar gizi dan aman untuk dikonsumsi, di tengah maraknya laporan kasus keracunan makanan di sejumlah daerah.

Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menegaskan, pengawasan MBG sebelumnya hanya dilakukan satgas kabupaten yang dipimpin Wakil Bupati.

Ke depan, puskesmas di tiap kecamatan akan diberdayakan untuk ikut memantau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

BACA JUGA:Menteri Abdul Mu’ti Pastikan Program MBG Berjalan, SLB Jadi Fokus Layanan Inklusif

"Dengan melibatkan puskesmas, pengawasan bisa lebih dekat, cepat, dan detail. Kita tidak ingin ada kasus keracunan akibat kelalaian," katanya, Rabu (1/10/2025).

Selain itu, guru didorong aktif melaporkan distribusi MBG serta memeriksa menu yang masuk ke sekolah.

"Sekolah-sekolah harus lebih proaktif. Guru bisa mengecek, MBG ini disuplai dari dapur mana, apakah sesuai standar, dan kalau ada masalah bisa langsung dilaporkan," tegas Syamsul.

Hal itu menurut Syamsul merupakan tindak lanjut dari Pemerintah pusat agar Dinas Kesehatan lebih terlibat dalam pengawasan keamanan pangan MBG, terutama karena maraknya kasus keracunan yang melibatkan makanan massal.

BACA JUGA:Program MBG Belum Merata, Beberapa Sekolah di Kutawaru Cilacap Belum Tersentuh

"Ini hal baru, tapi akan kita optimalkan. Kita komitmen mengawasi lebih ketat, agar anak-anak sekolah tidak hanya mendapat makanan gratis, tapi juga sehat dan aman," tandasnya.

Dengan pengawasan berlapis mulai dari puskesmas, dinas kesehatan, guru hingga satgas Pemkab Cilacap berharap bisa menekan risiko keracunan sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.

"Jika semua terlibat dalam pengawasan tentunya akan meminimalisir potensi keracunan kemudian masyarakat akan lebih percaya terhadap program MBG, " pungkas Bupati. (jul) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: