Kasus HIV/AIDS di Cilacap Melonjak, 1.080 Pasien Masih Jalani Pengobatan
Ilustrasi pasien di RSUD Cilacap.-RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes) Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap melaporkan adanya lonjakan kasus HIV/AIDS baru yang signifikan.
Hingga Agustus 2025, tercatat 128 kasus baru ditemukan, menambah total pasien yang masih dalam pengobatan hingga mencapai 1.080 orang. Angka ini menjadi sorotan serius mengingat tingginya kasus pada usia produktif.
Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Langsung (P2PL) Imunisasi dan Kebencanaan, Hutomo Eko Prasetyo, menyebut data tersebut mengkhawatirkan. Menurutnya, temuan kasus baru ini didominasi oleh kelompok usia produktif yang rentan.
"Dari 128 kasus baru yang kami temukan tahun ini, mayoritas penderitanya adalah usia produktif, yaitu antara 20 hingga 49 tahun, sebanyak 99 orang," jelas Hutomo saat ditemui Radarmas.
BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap Capai 2.304
Ia juga menambahkan, penderita HIV/AIDS dengan usia di atas 50 tahun tercatat sebanyak 14 orang. Sementara itu, kasus pada kelompok usia remaja juga ditemukan, dengan 14 orang berada pada rentang usia 15-19 tahun. Yang lebih memprihatinkan, ada satu kasus yang menjangkit seorang balita.
Tingginya angka penderita yang masih dalam pengobatan menunjukkan beban kesehatan yang besar bagi pemerintah daerah. Program pengobatan HIV/AIDS, atau yang dikenal sebagai Terapi Antiretroviral (ARV), harus dijalani seumur hidup untuk menekan perkembangan virus dan mencegah penularan.
Hutomo juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pencegahan, seperti tidak melakukan hubungan seksual berisiko, menggunakan alat pelindung, dan tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian.
"Edukasi dan skrining dini menjadi kunci untuk menekan angka penularan. Kami terus berupaya memperluas layanan pemeriksaan sukarela dan konseling," pungkasnya. (rey)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

