Harga Ikan di Cilacap Stabil di Tengah Cuaca Buruk, Pasokan Melimpah Berkat Musim Panen
Hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap.-RYNALDI FAJAR/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Cuaca buruk yang melanda perairan Cilacap selama tiga hari berturut-turut membuat gelombang laut mencapai puncaknya, setinggi empat meter.
Kondisi ekstrem ini secara alami membatasi aktivitas nelayan, namun tak lantas membuat harga ikan di pasar melambung. Sebaliknya, pasokan ikan tetap melimpah dan harganya cenderung stabil.
Kepala Seksi Penyuluhan Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Mikro (DPKUKM) Kabupaten Cilacap, Warsun, menjelaskan bahwa stabilitas harga ini merupakan anomali yang positif.
"Kondisi ini memang jarang terjadi. Walau nelayan sulit melaut, harga tetap stabil karena kita sedang berada di musim panen ikan," ujarnya.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Tangkapan Ikan Nelayan di PPS Cilacap Menurun Drastis
Warsun menambahkan, fenomena panen ikan ini memastikan pasokan di tempat pelelangan ikan (TPI) tetap mencukupi.
"Stok tangkapan dari hari-hari sebelumnya masih melimpah. Jadi, meskipun gelombang tinggi membuat nelayan sulit melaut selama beberapa hari, persediaan ikan di pasar tidak berkurang secara signifikan," kata Warsun.
Stabilitas harga ini terlihat jelas di tiga pasar tradisional utama Cilacap: Pasar Tanjungsari, Pasar Sidodadi, dan Pasar Gede. Harga komoditas laut di ketiga pasar tersebut hampir seragam.
Misalnya, ikan laut kembung dijual Rp 36.000 per kilogram, ikan tongkol Rp 30.000, ikan tuna Rp 30.000, dan udang sedang Rp 40.000.
BACA JUGA:Konsumsi Ikan Warga Cilacap Masih Rendah, Ini Upaya Dinas Perikanan
Seorang pedagang ikan di Pasar Sidodadi, Susi, mengonfirmasi kondisi tersebut.
"Tidak ada kenaikan harga, Mas. Stok dari nelayan memang banyak. Jadi kami jualnya ya tetap seperti biasa," tuturnya.
Ia mengaku bersyukur karena dengan harga yang stabil, omzetnya tidak terlalu terpengaruh meskipun cuaca kurang bersahabat.
Meski harga stabil, para nelayan kecil yang menggunakan kapal di bawah 10 GT tetap mengalami kerugian karena tidak bisa melaut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

