Kesejahteraan Guru Honorer Masih Memprihatinkan, PGRI Cilacap Harap Ada Solusi
Siswa di salah satu SD di Cilacap melaksanakan upacara.-REGINA GAYUH/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kondisi dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak pekerjaan rumah, khususnya terkait kesejahteraan guru non-ASN atau honorer. Masalah rendahnya penghasilan mereka masih menjadi perhatian serius karena berpengaruh pada mutu pendidikan.
Di Kabupaten Cilacap, gaji guru honorer rata-rata hanya berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp750 ribu per bulan. Jumlah tersebut dinilai jauh dari kata layak, mengingat tanggung jawab dan peran besar guru dalam mencetak generasi bangsa.
Sukarsih, salah satu kepala sekolah SD di Cilacap, mengaku prihatin dengan kondisi ini.
“Saya prihatin dengan guru honorer yang ada di sekolah saya, gaji mereka hanya segitu. Untung saja ada yang mencari alternatif lain, seperti membuka les di luar jam sekolah untuk menambah penghasilan,” tuturnya.
BACA JUGA:Seleksi Kepala Sekolah di Cilacap Ditunda, 276 Guru Diminta Bersabar
Ketua PGRI Kabupaten Cilacap, Sudarmono, juga menyoroti persoalan ini. Menurutnya, masalah kesejahteraan guru honorer sudah lama menjadi pekerjaan rumah pemerintah.
“Saya berharap mereka bisa segera diangkat menjadi ASN. Saya juga pernah merasakan hal yang sama, sehingga saya paham betul beratnya perjuangan guru honorer. Pemerintah harus lebih memperhatikan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Sudarmono menambahkan, saat ini sekolah negeri tidak diperbolehkan menerima sumbangan dari orang tua murid. Akibatnya, gaji guru honorer hanya mengandalkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler atau daerah, yang jumlahnya terbatas.
Ia menegaskan, dunia pendidikan adalah fondasi utama untuk membangun generasi muda yang berkualitas. Oleh karena itu, kesejahteraan guru harus menjadi prioritas agar kualitas pendidikan semakin meningkat. (gia)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

