Banner v.2

BPBD Cilacap Salurkan Bantuan Air Bersih Perdana untuk Desa Bojong

BPBD Cilacap Salurkan Bantuan Air Bersih Perdana untuk Desa Bojong

Tangki air bersih milik BPBD Cilacap saat melakukan distribusi air bersih ke salah satu tandon air di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten.-Bayu Prahara untuk Radarmas-

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mulai menyalurkan bantuan air bersih sebagai respons dampak musim kemarau yang mulai melanda sejumlah wilayah.

Penyaluran perdana dilakukan di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten pada Senin (4/8/2025).

Sebanyak tiga tangki air bersih atau setara 15.000 liter disalurkan kepada warga di tiga dusun yang terdampak. Bantuan ini diterima oleh sekitar 253 kepala keluarga (KK) atau kurang lebih 900 jiwa.

"Ini pengiriman perdana bantuan air bersih di musim kemarau 2025. Hari ini baru satu desa karena sebelumnya sempat turun hujan merata di hari Minggu hingga Senin," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Bayu Prahara, saat di konfirmasi Selasa (5/8/2025).

BACA JUGA:Air Hujan Cukupi Kebutuhan Warga, BPBD Cilacap Tunda Distribusi Air Bersih

Bayu menambahkan, meskipun hujan sempat turun di beberapa wilayah, kondisi lapangan tetap dipantau secara intensif untuk memastikan kebutuhan air bersih warga tetap tercukupi, terutama di wilayah-wilayah rawan kekeringan.

"Ada tiga desa yang telah mengajukan permintaan bantuan air bersih yaitu Desa Bojong, Kecamatan KawungantenDesa Mandala dan Karangkemiri Kecamatan Jeruklegi, kami baru realisasi kan untuk desa Bojong terlebih dahulu," lanjutnya.

Bayu menjelaskan, rogram bantuan air bersih ini sepenuhnya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap tahun 2025, yang telah disiapkan untuk menghadapi potensi bencana kekeringan di musim kemarau.

"Sumber program bantuan air bersih ini dari APBD Kabupaten Cilacap tahun 2025," tandasnya. 

BACA JUGA:Empat Desa di Cilacap Diidentifikasi Rawan Longsor, BPBD Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Bayu menjelaskan, BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk pemetaan kebutuhan dan penjadwalan distribusi air bersih secara bertahap.

"Kami mengimbau kepada pemerintah desa agar segera melaporkan kondisi warganya jika mulai mengalami krisis air bersih, agar bisa segera kami tindaklanjuti," tambah Bayu.

Pihaknya mengingatkan, potensi kekeringan masih cukup tinggi di wilayah Cilacap seiring dengan prakiraan BMKG yang menyebutkan musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.

"Meski kemarau basah, kami tetap menyusun  langkah antisipatif lain, termasuk koordinasi lintas sektor untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama musim kemarau berlangsung," pungkas Bayu. (jul) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: