Rekap Operasi Patuh Candi 2025: Satlantas Polres Cilacap Catat 961 Tilang dan 1.060 Teguran

CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Cilacap telah merampungkan pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025 yang digelar selama dua pekan. 

Berdasarkan data rekap harian, total tercatat sebanyak 961 pelanggaran ditindak dengan tilang dan 1.060 pelanggaran lainnya diberikan teguran.

Operasi yang dimulai sejak tanggal 14 hingga 27 Juli 2025 ini menyasar berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas, mulai dari pengendara tanpa helm, melawan arus, hingga pengendara di bawah umur.

Kasat lantas Polresta Cilacap Kompol Arpan melalui KBO lantas Iptu Yudi MZ menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan.

BACA JUGA:Operasi Patuh Candi 2025, Satlantas Polresta Cilacap Fokuskan Tujuh Jenis Pelanggaran

"Kami berharap melalui Operasi Patuh Candi ini, masyarakat lebih disiplin dan patuh terhadap aturan lalu lintas demi keselamatan bersama," ujarnya, Senin (28/7/2025).

Jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan selama operasi adalah pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standar nasional, pengendara yang tidak membawa surat kendaraan lengkap (STNK dan SIM), serta pelanggaran melawan arus lalu lintas.

"Sebagian besar pelanggaran masih didominasi oleh pengendara roda dua. Banyak dari mereka yang tidak menggunakan helm atau berkendara tanpa SIM. Ini menunjukkan bahwa masih perlu peningkatan kesadaran masyarakat terkait keselamatan berkendara," lanjutnya. 

Selain itu, Operasi Patuh merupakan agenda rutin Kepolisian untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang tertib dan aman.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga keselamatan di jalan raya dan selalu melengkapi surat-surat kendaraan saat berkendara," tandasnya. 

Selama pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025, Satlantas Polres Cilacap juga mengedepankan pendekatan edukatif dan humanis. Sosialisasi dilakukan melalui media sosial, spanduk di titik strategis, serta himbauan langsung di lapangan.

"Penindakan memang penting, tapi yang lebih penting adalah membangun kesadaran dan budaya tertib lalu lintas. Operasi ini tidak hanya soal angka tilang, tapi juga tentang mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih disiplin," pungkas Iptu Yudi. (jul) 

Sumber: