Pembagian PMT Belum Merata, Ibu Hamil Muda Tak Tercatat Sebagai Penerima
Pembagian PMT untuk ibu hamil dan balita di Kabupaten Cilacap.-REGINA GAYUH/RADARMAS-
CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID – Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang seharusnya menjadi bentuk intervensi gizi sejak dini, masih belum merata penyebarannya. Salah satu ibu hamil muda di Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, mengaku belum pernah mendapatkan PMT sejak awal kehamilannya hingga kini memasuki usia kandungan enam bulan.
“Saya dari awal hamil belum pernah dapat PMT. Saya memang jarang ikut Posyandu, karena baru-baru ini juga dikasih tahu tentang itu. Padahal dari 8 minggu saya sudah lapor ke RT kalau saya hamil. Tapi kalau ke Puskesmas, saya rutin setiap bulan,” ujar Nabila (24), warga Donan saat ditemui pada Kamis (24/7/2025).
Nabila mengaku, baru mengetahui adanya PMT bagi ibu hamil setelah mendengar dari tetangganya. Ia pun merasa kurang mendapatkan informasi dan edukasi terkait program tersebut di lingkungannya.
“Saya baru tahu PMT itu dari teman. Setelah saya tanya-tanya ke kader Posyandu, ternyata saya belum masuk data sebagai ibu hamil baru. Mungkin karena saya enggak ikut Posyandu dari awal,” tambahnya.
BACA JUGA:Angka Balita Stunting Turun 40 Persen, Intervensi Program PMT dilanjutkan
Program PMT seharusnya menyasar ibu hamil dengan risiko kekurangan energi kronis (KEK) maupun ibu hamil yang tergolong rawan gizi. Namun, kasus seperti yang dialami Nabila menunjukkan bahwa masih ada persoalan dalam pendataan dan distribusi bantuan di tingkat paling bawah.
Sementara itu, salah satu kader kesehatan di Kelurahan Donan yang enggan disebut namanya menyebutkan bahwa data ibu hamil penerima PMT diperoleh dari pencatatan Posyandu dan laporan dari RT setempat. Namun, ada kemungkinan warga yang belum aktif atau baru terdeteksi belakangan belum masuk data penerima.
“Biasanya kami input data dari Posyandu. Kalau ibu hamilnya belum aktif ikut atau belum terdata, ya belum bisa langsung masuk daftar penerima. Tapi tetap kami upayakan untuk follow-up,” ujarnya.
Situasi ini menggarisbawahi pentingnya sosialisasi yang lebih luas tentang program-program kesehatan dasar, termasuk PMT, terutama di kalangan ibu hamil muda yang belum memahami hak serta akses layanan kesehatan yang tersedia.
PMT merupakan salah satu upaya pencegahan stunting dan gizi buruk yang disalurkan melalui Posyandu atau Puskesmas, dengan pemberian makanan bergizi kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan anak usia dini. Namun, efektivitas program ini tentu sangat bergantung pada ketepatan sasaran dan validitas data penerima manfaat. (gia)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

