Dalam budaya Indonesia, seringkali terdapat ekspektasi yang tinggi dari keluarga terhadap prestasi dan kesuksesan anak-anak mereka.
Orang tua sering mengharapkan anak-anak mereka untuk mencapai kesuksesan dalam bidang akademik, karir, dan sosial.
Tekanan dari harapan keluarga ini dapat menyebabkan remaja merasa terbebani dan stres karena merasa perlu memenuhi ekspektasi yang diberikan.
Mereka mungkin merasa tidak mampu untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh orang tua mereka, dan hal ini dapat menyebabkan perasaan rendah diri, kecemasan, dan depresi.
3. Penggunaan Teknologi yang Berlebihan
Penggunaan teknologi yang berlebihan telah menjadi salah satu faktor yang signifikan dalam meningkatnya masalah kesehatan mental pada remaja di Indonesia.
Fenomena ini terutama terkait dengan penggunaan media sosial dan perangkat teknologi lainnya seperti smartphone dan komputer.
Paparan yang terus-menerus terhadap media sosial dapat menciptakan perasaan tidak adekuat atau kurangnya perasaan puas dengan kehidupan mereka sendiri karena sering kali remaja terlibat dalam perbandingan sosial.
Mereka dapat merasa tekanan untuk mencocokkan gaya hidup atau penampilan yang diunggah oleh teman-teman mereka di media sosial, yang sering kali tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya.
4. Ketidakpastian Masa Depan
Ketidakpastian masa depan adalah salah satu faktor yang signifikan dalam menyebabkan masalah kesehatan mental pada remaja di Indonesia.
Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil dan persaingan yang semakin ketat di dunia pendidikan dan pekerjaan, banyak remaja merasa cemas dan tidak yakin tentang apa yang akan terjadi dalam hidup mereka.
BACA JUGA:Apa Itu OCD ? Inilah Penjelasan Lengkap Tentang Gangguan Kesehatan Mental OCD
BACA JUGA:Mengetahui Jenis Gangguan Kesehatan Mental Pada Anak, Mengenali Tanda-tanda dan Pengelolaannya
Tekanan untuk memilih jalur pendidikan yang tepat, mencari pekerjaan yang layak, dan membangun karir yang sukses dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan pada remaja.
Mereka mungkin merasa tidak mampu memenuhi harapan orang tua atau masyarakat, dan ketidakpastian akan masa depan mereka dapat memicu stres yang berkepanjangan.