2. Gangguan Tidur dan Konsentrasi
Pengidap anxiety disorder sering mengalami kesulitan tidur karena pikiran yang terus-menerus berputar. Selain itu, sulit untuk berkonsentrasi atau memusatkan perhatian pada tugas-tugas sehari-hari.
BACA JUGA:8 Ciri-ciri Kesehatan Mental yang Baik
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja, Kunci untuk Kesejahteraan dan Produktivitas
3. Perubahan Mood
Pengidap anxiety disorder memiliki gejala merasa tegang atau gugup tanpa alasan yang jelas, dan reaksi emosional yang berlebihan terhadap situasi tertentu juga sering terjadi.
4. Gejala Fisik
Gejala fisik seperti pusing, lelah, gemetar, jantung berdebar-debar (palpitasi), nyeri otot, nyeri perut, nyeri kepala, berkeringat berlebihan, sesak napas, dan bahkan rasa sakit.
Penyebab Anxiety Disorder
Gangguan kecemasan, atau anxiety disorder, adalah penyakit mental yang kompleks yang dapat memengaruhi individu secara berbeda-beda. Hingga saat ini penyebab gangguan ini masih belum sepenuhnya dipahami.
1. Aktivitas Berlebihan pada Area Otak
Salah satu faktor yang diyakini dapat memicu atau berkontribusi terhadap munculnya anxiety disorder adalah aktivitas berlebihan pada area otak yang terlibat dalam pengaturan emosi dan perilaku.
Area otak seperti amigdala, korteks prefrontal, dan hipotalamus berpengaruh pada tingkat kecemasan seseorang. Ketika aarea ini terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan gangguan kecemasan.
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Mental Anak, Pentingnya Perhatian Terhadap Kesejahteraan Emosional Mereka
BACA JUGA:6 Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental, Tips Sederhana untuk Kesejahteraan Emosional
2. Ketidakseimbangan Zat Kimia Otak