Misalnya, ketidakseimbangan neurotransmiter seperti serotonin, dopamin, atau norepinefrin dapat terkait dengan kondisi seperti depresi atau kecemasan.
Selain itu, terjadinya gangguan pada struktur otak atau proses metabolisme yang terganggu juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.
6. Diskriminasi dan Stigma
Pengalaman diskriminasi dan stigma terhadap individu dengan gangguan mental dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan jiwa mereka.
Stigma sosial dapat mengisolasi individu, membuat mereka merasa malu atau tidak berdaya, dan menghambat akses mereka terhadap dukungan dan perawatan yang diperlukan.
Terjadinya perilaku diskriminasi di tempat kerja, dalam sistem kesehatan, atau dalam masyarakat umum dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang dan menghambat proses pemulihan.
7. Kematian Seseorang yang Sangat Dekat
Kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat, seperti pasangan, anggota keluarga, atau teman yang dicintai, dapat menyebabkan dampak emosional yang mendalam pada individu tersebut.
Pengalaman kehilangan dapat memicu beragam reaksi emosional, termasuk kesedihan yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, dan isolasi sosial.
Jika tidak ditangani dengan baik, trauma ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental seperti depresi atau PTSD.
BACA JUGA:Menguak Mitos Tentang Kesehatan Mental, Benar Atau Tidak?
BACA JUGA:Yuk Ketahui! Inilah Dampak Bahaya Self-Diagnosis Terhadap Kesehatan Mental
8. Masalah Kemiskinan atau Utang
Stres sosial yang disebabkan oleh masalah ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, atau utang yang berat, juga dapat berkontribusi pada gangguan mental seseorang.
Ketidakstabilan finansial dapat memicu perasaan cemas, putus asa, dan rendah diri, yang pada gilirannya dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.
9. Merawat Anggota Keluarga atau Teman yang Sakit Kronis