BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Revitalisasi Banyumas Kota Lama khususnya di koridor satu Jalan Pungkuran-Mruyung membuat perekonomian bergeliat. Kawasan pedestrian itu menjadi magnet bagi pelaku usaha untuk mengais rezeki.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Widuri Desa Sudagaran Kecamatan Banyumas mencatat kemuculan lebih dari 20 orang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) baru yang berdagang di koridor satu Jalan Pungkuran-Mruyung.
Ketua Pokdarwis Widuri Sudagaran Doso Hidayatulloh tidak menampik adanya pedagang gelar tikar atau karpet di jalur pedestrian yang diperuntukan bagi pejalan kaki. Sebagaimana diberitakan Radar Banyumas pada Senin (29/1/2024) lalu.
"Pokdarwis Widuri Sudagaran merupakan pengelola tunggal Banyumas Kota Lama. Kami sudah mengumpulkan pelaku UMKM dan memberikan teguran," jelas Doso.
BACA JUGA:Penataan Parkir di Banyumas Kota Lama, Dinhub: Masih Persuasi
BACA JUGA:Pengunjung Banyumas Kota Lama Soroti Kendaraan Parkir di Jalan Pungkuran-Mruyung
Pertemuan antara Pokdarwis Widuri Sudagaran dengan pelaku UMKM juga menghasilkan kesepakatan diantaranya bahwa pedagang tidak menggelar tikar untuk tempat duduk pengunjung di pedestrian.
Edukasi terus dilakukan oleh Pokdarwis Widuri Sudagaran kepada pelaku UMKM baru di koridor satu Jalan Pungkuran-Mruyung. Doso menekankan bahwa di era digital serba media sosial dapat berdampak positif dan negatif terhadap citra Banyumas Kota Lama.
Oleh karena itu, Pokdarwis Widuri Sudagaran mengajak pelaku UMKM untuk mewujudkan Banyumas Kota Lama yang tertib. Sarana prasarana pedagang tidak berada di pedestrian.
"Jalan Pungkuran-Mruyung itu wisata pedestrian. Sehingga, pedagang tanpa karpet pun bisa, pembeli sambil berdiri saja karena konsepnya jalan kaki," ujar Doso.
Pokdarwis Widuri Sudagaran sedang menggagas untuk pelaku UMKM di Jalan Pungkuran-Mruyung memiliki ciri khas. Misalnya, ada penyeragaman sehingga terdapat identitas sebagai bagian dari wisata Banyumas Kota Lama. (fij)