Penyakit cacingan dapat dialami oleh orang dewasa dan anak-anak, dimulai dari cacing atau telur cacing di tanah seperti cacing pita, gelang, kremi, atau tambang.
Kuku panjang dapat menampung telur cacing atau cacing kecil saat bersentuhan dengan tanah, dan jika tangan tidak dicuci bersih sebelum dimasukkan ke dalam mulut, telur atau cacing tersebut dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi usus.
3. COVID-19
Kuku yang tumbuh panjang memiliki potensi untuk menjadi tempat penumpukan virus, termasuk virus COVID-19, karena virus tersebut dapat bertahan hidup pada berbagai permukaan, termasuk kuku. Ketika kuku tidak dibersihkan dengan seksama, kemungkinan terinfeksi pun meningkat, terutama ketika tangan yang memiliki kuku yang belum bersih menyentuh area wajah.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan kuku dengan baik sangatlah penting untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 serta menghindari potensi infeksi dari kontaminasi virus yang mungkin terjadi pada kuku.
BACA JUGA:Berbahayakah Jika Kita Sering Membunyikan Jari Tangan ?
BACA JUGA:Tips Penting untuk Menjaga Kesehatan Kulit Wajah
4. HPV
HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil pada kulit dan alat kelamin. Penelitian menunjukkan bahwa HPV dapat hidup di sela-sela kuku panjang, meningkatkan risiko tumbuhnya kutil di berbagai bagian tubuh.
5. Infeksi jamur kuku
Penggunaan kuku akrilik atau palsu dapat menyebabkan infeksi jamur kuku jika dipasang tidak dengan benar, karena kelembapan di antara kuku asli dan palsu dapat menjadi tempat subur bagi jamur. Infeksi jamur kuku sering disebabkan oleh jamur dermatofita dan dapat mengganggu kesehatan kuku.
Memiliki kuku panjang juga dapat melukai orang lain, terutama bayi dan anak kecil, serta mengganggu berbagai aktivitas sehari-hari seperti mengetik, memasak, atau makan dengan tangan. Menjaga kebersihan kuku dengan rutin memotong dan mengikir kuku, serta memperhatikan perubahan yang terjadi pada kuku, adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kuku dan mencegah masalah yang lebih serius. (amp)