PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Lahan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah Kalipancur di Pengadegan masih membutuhkan anggaran besar. Anggaran untuk area landfill belum mencukupi. Disisi lain, tanpa pengolahan sampah, maka semakin banyak tumpukan yang belum bisa maksimal pengolahannya.
Karenanya, dalam tahun 2024 ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purbalingga menerima tawaran kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan sampah yang lebih optimal.
"Kami ditawari oleh pihak ketiga untuk pengolahan sampah menjadi beberapa output. Misalnya menjadi bahan pembuat plastik, pupuk dan lainnya," kata Kepala DLH Purbalingga, Bambang Triono, Kamis 25 Januari 2024 siang.
Adanya pengolahan sampah yang optimal, menjadikan penumpukan sampah di sanitary landfill TPA Pengadegan yang pertama bisa lebih terurai. "Pihak ketiga ini akan membantu mengolah sampah mulai dari memilah sampai ke pemasaran produk sampah.
BACA JUGA:Usia TPA Sampah Kalipancur, Pengadegan Hanya Sampai Akhir Tahun 2025
BACA JUGA:Berikut Upaya Agar Usia TPA Sampah di Purbalingga Bisa Lebih Lama
Untuk diketahui, arena area landfill dua sampai saat ini belum difungsikan. Jika difungsikan, butuh anggaran hingga Rp 4 miliar. Anggaran sekitar Rp 4 M digunakan untuk pelapisan geotekstil, geomembran dan jaringan pipa air lindi.
"Tahun ini dan tahun depan belum bisa kami pastikan bisa difungsikan. Mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Karenanya, adanya tawaran dari pihak ketiga, langsung kami seriusi," ujarnya.
Sedangkan pihaknya masih membutuhkan sarana dan prasarana untuk memaksimalkan TPA. Alat berat seperti buldozer dan eskavator sudah pada tua, membutuhkan unit baru. "Jika landfill dua diaktifkan, akan memperpanjang usia TPA. (amr)