Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung enggan memberikan disiplin atau konsekuensi yang jelas ketika anak melanggar aturan.
5. Terlalu Percaya kepada Anak
Meskipun keputusan yang besar perlu dipertimbangkan oleh orang tua, pola asuh permisif cenderung memberikan kepercayaan penuh kepada anak untuk membuat keputusan sendiri, tanpa mempertimbangkan arahan atau nasihat dari orang tua.
6. Terlalu Banyak Memberi Hadiah
Upaya memberi hadiah atau insentif secara berlebihan untuk mendorong perilaku yang diinginkan dapat mengurangi pemahaman anak tentang nilai sesungguhnya dari tindakan baik.
7. Terlihat seperti Teman
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung terlihat lebih sebagai teman daripada otoritas yang memberikan arahan dan bimbingan.
BACA JUGA:9 Tips Parenting Mendukung Perkembangan Anak Tunagrahita
BACA JUGA:Mengenal Parenting Authoritarian dan Dampaknya Bagi Anak
8. Tidak Membatasi Waktu Bermain Anak
Keterbatasan waktu bermain anak dalam hal penggunaan gadget atau game online jarang ditegakkan dalam pola asuh permisif, yang dapat memengaruhi keseimbangan aktivitas anak.
Dampak Permissive Parenting
1. Menurunya Prestasi Akademik
Penelitian menunjukkan bahwa penerapan Permissive Parenting dapat berdampak pada rendahnya prestasi akademik anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini cenderung kurang menetapkan target atau harapan yang jelas terhadap anak-anak mereka.
Ketika anak tidak diberi arah atau tujuan yang jelas, mereka mungkin kurang termotivasi untuk mengejar kesuksesan di bidang akademik. Kurangnya dorongan ini dapat menghambat dorongan internal mereka untuk belajar, mengeksplorasi minat akademik, dan mencapai cita-cita hidupnya.