BACA JUGA:Waktu yang Tepat untuk Olahraga Yoga, Begini Penjelasan Lengkapnya!
- Reduksi Aktivitas Default Mode Network (DMN)
DMN adalah jaringan otak yang aktif ketika pikiran mengembara atau kita berpikir tentang diri sendiri.
Penelitian menunjukkan bahwa meditasi mindfulness dapat mengurangi aktivitas DMN, yang dapat berkontribusi pada penyusutan ego dan mengurangi rumination atau cenderung terus-menerus berpikir tentang hal-hal yang tidak diinginkan.
- Peningkatan Konsentrasi
Meditasi mindfulness telah terbukti meningkatkan konsentrasi dan kekuatan kognitif.
Praktisi yang teratur melaporkan peningkatan dalam kemampuan untuk tetap fokus pada tugas tertentu dan mengelola pikiran yang bergejolak dengan lebih baik.
- Pengelolaan Stres
Praktek mindfulness dapat mengubah cara otak menanggapi stres. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka yang teratur bermeditasi cenderung memiliki respon fisiologis yang lebih baik terhadap situasi stres.
Termasuk penurunan kadar kortisol (hormon stres) dan respons jantung yang lebih baik.
BACA JUGA:8 Manfaat Yoga Bagi Kesehatan Fisik, Sangat Baik Dijadikan Rutinitas
BACA JUGA:8 Jenis Yoga yang Bisa Dilakukan Sendiri, Sangat Banyak Manfaatnya
- Peningkatan Kesehatan Mental
Studi longitudinal menunjukkan bahwa orang yang terlibat dalam meditasi mindfulness cenderung mengalami peningkatan kesejahteraan mental, termasuk penurunan gejala depresi dan kecemasan.
Beberapa program terstruktur, seperti Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) atau Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT), telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko kekambuhan depresi.
Bagaimana Meditasi Mindfulness Dilakukan?
Meditasi mindfulness dapat dilakukan dengan berbagai cara, tetapi ada beberapa elemen umum yang mencakup:
- Fokus pada Pernapasan
Fokus pada pernapasan adalah komponen sentral meditasi mindfulness. Praktisi mencoba untuk memusatkan perhatian mereka pada sensasi pernapasan, mengamati masuk dan keluarnya napas dengan penuh kesadaran.
- Perhatian Terbuka
Meditasi mindfulness melibatkan perhatian terbuka terhadap semua pengalaman yang muncul, tanpa menilai atau melibatkan diri dalam pemikiran yang berlebihan.
Ini melibatkan pengamatan pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh tanpa terlibat sepenuhnya dalamnya.