BACA JUGA:Pendidikan Etika untuk Sekolah Dasar di Indonesia, Sangat Penting Untuk Masa Depannya
Permainan dimulai dengan seorang yang menjadi pengarah (dalam permainan ini, disebut "Simon"). Simon memberikan serangkaian perintah kepada peserta, namun perintah tersebut hanya diikuti jika dimulai dengan frasa "Simon says".
Misalnya, jika Simon mengatakan "Simon says, angkat tanganmu", maka peserta harus mengangkat tangan mereka. Namun, jika Simon memberikan perintah tanpa memulainya dengan "Simon says", peserta tidak boleh melakukan gerakan yang diminta.
Peserta yang melakukan gerakan tanpa instruksi yang diawali dengan "Simon says" akan dikeluarkan dari permainan. Pemain terakhir yang tetap bertahan adalah pemenangnya.
Manfaat dari Permainan "Simon Says"
- Meningkatkan Kepatuhan: Anak-anak belajar untuk mematuhi aturan permainan dengan memperhatikan perintah yang benar-benar diberikan.
- Mendorong Konsentrasi: Peserta harus fokus mendengarkan instruksi secara seksama untuk mengetahui instruksi yang benar-benar harus diikuti.
- Pembelajaran Aturan dan Instruksi: Anak-anak belajar memahami aturan permainan serta perbedaan antara instruksi yang wajib diikuti dan yang tidak.
- Membangun Kesabaran dan Kecepatan Respon: Peserta perlu bersikap sabar dan cepat dalam menanggapi setiap instruksi yang diberikan.
"Simon Says" adalah permainan ice breaking yang menyenangkan sekaligus mendidik untuk anak-anak SD. Dengan permainan ini, anak-anak dapat meningkatkan kepatuhan, konsentrasi, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai aturan dan respons terhadap instruksi yang diberikan. M
4. Permainan "Angin Bertiup"
Salah satu permainan ice breaking yang menarik untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) adalah permainan "Angin Bertiup". Permainan ini memerlukan respons cepat terhadap instruksi yang diberikan oleh pemimpin permainan.
BACA JUGA:Faktor-faktor yang Membuat Jepang Jadi Negara dengan Pendidikan Terbaik di Dunia
BACA JUGA:Inilah 5 Rekomendasi Anime dengan Unsur Pendidikan yang Buat Belajar Lebih Seru
Permainan dimulai dengan peserta membentuk lingkaran menghadap ke dalam. Seorang peserta ditunjuk sebagai pemimpin yang akan memberikan instruksi kepada peserta lainnya.
Misalnya, pemimpin memberikan instruksi "Angin bertiup kepada semua yang menggunakan kacamata". Maka, peserta yang menggunakan kacamata harus segera berpindah tempat ke tempat kosong lainnya di lingkaran.