Saat menggunakan boneka dalam mendongeng, posisikan boneka di depan anak sebelum memulai cerita. Hal ini memungkinkan anak untuk merasakan secara visual karakter atau hewan dalam cerita yang akan dibacakan.
Selanjutnya, undang anak untuk berpartisipasi dengan menggerakkan dan memberikan suara pada boneka sesuai dengan arah cerita yang sedang dibacakan oleh orang tua atau pengasuh.
BACA JUGA:Inilah 5 Rekomendasi Anime dengan Unsur Pendidikan yang Buat Belajar Lebih Seru
BACA JUGA:Memahami 6 Manfaat Pendidikan Inklusif untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak dapat lebih merespons secara aktif terhadap cerita melalui boneka. Guru dapat mendorong anak untuk mengambil alih kendali atas boneka, menyuarakan dialog atau gerakan yang sesuai dengan cerita. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih interaktif, dan anak terlibat secara langsung dalam pengembangan cerita.
Mendongeng dengan boneka juga memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kreativitas mereka. Dengan menggerakkan dan memberi suara pada boneka, anak belajar untuk berkomunikasi, mengembangkan kreativitas dalam menyampaikan karakter, dan memahami hubungan antar karakter dalam cerita.
Untuk menerapkan metode ini, orang tua atau pengasuh dapat melakukan hal-hal seperti Meletakkan boneka atau alat peraga karakter cerita di depan anak sebelum memulai cerita. Mengundang anak untuk menggerakkan dan memberikan suara pada boneka sesuai dengan arah cerita. Biarkan anak mengambil inisiatif dalam menggerakkan dan menyuarakan boneka sesuai dengan imajinasi mereka.
Mendongeng dengan menggunakan boneka bukan hanya membuat cerita lebih hidup, tetapi juga menjadi cara yang menyenangkan bagi anak untuk belajar dan terlibat aktif dalam proses mendengarkan cerita. Metode ini membangun interaksi yang memicu kreativitas anak, sambil mengembangkan keterampilan sosial.
4. Mendongeng dengan Gambar
Penggunaan buku cerita anak-anak yang dilengkapi dengan petunjuk gambar bukan hanya sekadar alat untuk membantu anak dalam mengembangkan keterampilan membaca. Lebih dari itu, buku cerita dengan gambar memberikan kesempatan bagi anak untuk memperluas imajinasi mereka
Melalui gambar-gambar yang menarik, anak-anak dapat memvisualisasikan cerita secara lebih konkret dan memperkaya imajinasi mereka. Bahkan anak-anak yang belum mampu membaca kata-kata, tetap dapat menikmati cerita melalui gambar-gambar yang menarik dan mengajak mereka berimajinasi.
Selain sebagai sarana membaca, petunjuk gambar dalam buku cerita juga memungkinkan anak untuk diperkenalkan pada berbagai konsep seperti hewan, tokoh, warna, bentuk, dan banyak lagi. Ini memberi anak kesempatan untuk belajar secara visual.
BACA JUGA:Keluarga Sebagai Tempat Pendidikan Utama Anak
BACA JUGA:Untuk Masa Depan yang Cerah, Inilah 8 Tips Investasi Pendidikan yang Perlu Anda Ketahui!
Penting untuk dicatat bahwa buku cerita dengan petunjuk gambar tidak hanya cocok untuk anak yang sudah mampu membaca. Bahkan balita yang masih belum lancar membaca kata-kata dapat menikmati buku cerita dengan gambar.
Untuk memanfaatkan petunjuk gambar dalam mendongeng kepada anak, guru dapat menjelaskan gambar-gambar dalam buku cerita, ajak anak untuk mengidentifikasi dan membicarakannya.