Untuk menerapkan konsep mendongeng dengan gerakan, orang tua atau pengasuh dapat mengikuti langkah-langkah seperti: mengajak anak untuk ikut bergerak sesuai dengan cerita yang sedang dibacakan.
Mendorong anak untuk menggunakan imajinasinya dalam membuat gerakan yang relevan dengan cerita. Dan memperhatikan bagian cerita yang membutuhkan respons fisik dan libatkan anak pada saat yang tepat. Biarkan anak bebas mengekspresikan gerakan yang mereka pilih selama sesuai dengan konteks cerita.
Dalam menggabungkan gerakan ke dalam mendongeng, para orang tua dapat menciptakan pengalaman yang lebih menyenangkan dan interaktif bagi anak-anak. Mendongeng dengan melibatkan gerakan tidak hanya memperkaya cerita, tetapi juga membantu dalam pembentukan imajinasi anak, sambil menjadikan proses belajar mereka lebih menyenangkan dan dinamis.
2. Mendongeng dengan Aksesori
Menggunakan aksesori dalam proses mendongeng dapat menjadi cara yang kreatif untuk memperkaya pengalaman anak saat mendengarkan cerita. Menyiapkan kotak aksesori dengan barang-barang yang terkait dengan cerita yang akan dibacakan merupakan metode merangsang imajinasi dan kreativitas mereka.
Sebelum memulai sesi mendongeng, menyiapkan kotak dengan berbagai aksesori yang berkaitan dengan cerita akan membantu anak untuk lebih terlibat secara langsung dalam narasi. Contohnya, ketika membacakan dongeng "Gadis Berkerudung Merah"
Aksesori seperti gambar serigala, resep kue yang dipanggang, atau gambar nenek dapat dimasukkan ke dalam kotak. Saat cerita dibacakan, anak dapat menghubungkan cerita dengan aksesori yang disebutkan, memvisualisasikan peran dan elemen cerita secara langsung.
BACA JUGA:Pendidikan Etika untuk Sekolah Dasar di Indonesia, Sangat Penting Untuk Masa Depannya
BACA JUGA:Faktor-faktor yang Membuat Jepang Jadi Negara dengan Pendidikan Terbaik di Dunia
Meskipun penggunaan aksesori dapat membuat pengalaman mendengarkan cerita menjadi lebih hidup, hal ini juga memerlukan kesabaran ekstra. Anak usia dini mungkin ingin menjelajahi atau menyentuh benda-benda dalam kotak tersebut.
Meskipun demikian, hal ini merupakan bagian dari interaksi yang berharga dalam pembelajaran mereka. Pertanyaan yang muncul dari anak terkait dengan aksesori di kotak juga merupakan kesempatan bagus untuk mengembangkan kosa kata mereka.
Penggunaan aksesori tidak hanya membuat cerita lebih menarik, tetapi juga membantu dalam memperluas kosa kata anak. Anak dapat belajar tentang objek-objek yang ada dalam cerita secara langsung, sehingga memperkaya pemahaman mereka terhadap konten cerita.
Dengan menghadirkan aksesori dalam proses mendongeng, orang tua atau pengasuh tidak hanya membangun pengalaman yang lebih menyenangkan bagi anak, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan kognitif mereka.
3. Mendongeng dengan Boneka
Penggunaan boneka sebagai properti dalam mendongeng merupakan salah satu metode yang populer dan efektif untuk menarik minat anak-anak, khususnya pada cerita dengan karakter hewan atau tokoh fabel. Pendekatan ini tidak hanya membuat cerita lebih hidup, tetapi juga mengundang partisipasi aktif anak dalam proses cerita.