PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (Dinsospermades) Banyumas mengingatkan agar desa-desa di Banyumas tidak mengandalkan potensi desanya dari sektor wisata semata.
Kepala Bidang Bina Pemerintahan Desa Dinsospermades Banyumas, Bambang Junaidi mengatakan dari Lomba Desa Wisata Nusantara yang diadakan Kementerian Desa (Kemendes) RI tahun ini, dua desa yaitu Desa Karangkemiri Kecamatan Karanglewas dan Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng berhasil tembus sampai 15 besar.
Jika dilihat secara keseluruhan, dari total 301 desa seKabupaten Banyumas, desa yang memiliki obyek wisata sendiri dan sudah berkembang dengan baik tidak banyak.
"Desa harus dapat mengembangkan potensi-potensi lainnya selain bidang wisata," katanya.
BACA JUGA:Car Free Day di Alun-Alun Purwokerto Bisa Dimulai Januari Tahun Depan
BACA JUGA:Masa Jabatan Sekda Banyumas Rampung, Pamit Sang Orkestrator
Bambang menjelaskan, potensi lain tersebut dapat berupa dari makanan khas yang dimiliki desa. Seperti mendoan. Mendoan yang diperjualbelikan di daerah Sawangan ternyata banyak didatangkan dari Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas.
Lalu ada lagi desa-desa di wilayah Pasir, dengan makanan khas Cirengnya jika dikemas dengan lebih manarik tentunya dengan kekhasannya juga dapat laku terjual.
"Rasanya sudah enak tinggal packagingnya diperbaiki. Ini yang mungkin belum coba dilakukan," terang dia.
Sekretaris Kecamatan Karanglewas, Drs. Suyanto, MSi mengatakan, keberhasilan Desa Karangkemiri dengan obyek wisata edukasi dan outbound Candinya menembus 15 besar lomba desa wisata yang diadakan Kemendes RI pantas diapresiasi. Berdiri di atas tanah desa, masih banyak pengembangan-pengembangan wisata yang dapat dikerjakan desa.
"Kami terus dorong agar wisata edukasi dan outbound Candi ke depannya bisa terus berkembang. Dari yang awalnya persawahan sekarang mampu menembus 15 besar lomba desa wisata," pungkasnya. (yda)