CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Angka stunting di Kabupaten Cilacap terus mengalami penurunan. Sejak awal Januari 2023, terdapat 4.494 kasus stunting. Sedangkan hingga triwulan IV tepatnya Oktober 2023, turun menjadi 2.455 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Giriana Dewi mengatakan, sejumlah upaya dilakukan untuk percepatan penurunan stunting. Termasuk membentuk tim percepatan penurunan stunting di tahun 2022, serta terobosan inovasi untuk lebih menajamkan upaya penurunan stunting melalui kancing merah.
"Saat melakukan penimbangan serentak balita di Cilacap ada 4.494 balita stunting, kemudian kita melakukan intervensi pemberian makanan tambahan dan lainnya. Setelah dievaluasi sudah terlihat penurunan di triwulan IV ini," katanya.
Pramesti mengatakan, terdapat peningkatakan anggaran untuk stunting. Di tahun 2022 dianggarkan Rp 12,7 miliar, sedangkan di 2023 menjadi Rp 72,7 miliar.
BACA JUGA:Harga Kepokmas Naik, Cilacap Alami Inflasi di Bulan Oktober 2023
BACA JUGA:Suhu Udara di Cilacap Terasa Panas, Ini Penjelasan BMKG
"Anggaran ini dari berbagai sumber, mulai APBD, dana desa, CSR dan anggaran stunting reguler di desa dan lainnya. Kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan Dinkes juga didukung oleh Puskesmas dan kegiatan posyandu," ujar Pramesti.
Pihaknya terus berupaya melakukan penangana stunting terutama pada 10 desa lokus stunting.
Adapun 10 desa lokus stunting yakni Desa Sikanco Kecamatan Nusawungu, Desa Kedawung Kecamatan Kroya, Desa Karangbenda dan Gombolharjo Kecamatan Adipala.
Kemudian, Desa Kesugihan Kidul, Desa Keleng dan Bulupayung Kecamatan Kesugihan serta Desa Tarisi dan Desa Bantar Kecamatan Wanareja. (ray)