PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, bakal mengganti Jembatan Kali Pelus dengan jembatan baru. Proses itu diawali dengan boring, atau proses pengeboran untuk mengetahui jenis lapisan tanah dan daya dukung tanah.
"Dalam rangka mau kita desain jembatannya.
Secara umum jenis lapisan tanah, semakin dalam semakin bagus jadi nanti kita bor terus sampai berapa sih yang dibutuhkan untuk daya dukung jembatan tersebut. Nanti hasil boring ada standarnya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Kresnawan Wahyu Kristoyo melalui Sub Koordinator Perencanaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Kiki Nofisnu.
Kiki menuturkan, hasil dari boring itu nantinya menjadi dasar untuk perencanaan desain jembatan baru Kali Pelus. Tahun ini pihaknya akan fokus membuat perencanaan jembatan baru.
BACA JUGA:Kestabilan Jembatan Kali Pelus Dinilai Masih Aman, Pasca Tebing Longor Sepekan Lalu
BACA JUGA:Penanganan Bronjong Jembatan Kali Pelus Sudah 100 Persen
"Kalau kita melihat akan di lokasi eksisting. Jembatan lama nanti kita bongkar, jembatan lama itu ada pilar. Yang baru itu nanti kita buang, nanti tidak ada pilar di tengah sungai," paparnya.
Melihat kondisi Jembatan Kali Pelus saat ini ia sampaikan, memang sudah masuk dalam kategori rusak berat. Usia jembatan yang sudah uzur, menjadi salah satu faktor jembatan tersebut perlu segera ditangani.
"Kalau kita mengusulkan tahun depan bisa dilaksanakan. Untuk anggaran tahun depan, kita belum memperoleh kepastian anggaramnya berapa," paparnya.
Terkait kebutuhan anggaran untuk pembuatan jembatan baru, ia belum bisa memastikan. Namun, berdasarkan estimasi diperlukan sekitar Rp 5 miliar.
BACA JUGA:Penggantian Jembatan Kali Pelus Perlu Anggaran Rp 4 Miliar
BACA JUGA:Pemeriksaan Berkala Bakal Dilakukan Pada Jembatan Kali Pelus
"Itu kan belum di desain, belum dihitung. Kalau kita perkirakan butuh Rp 5 miliar, paling mungkin bentang 30 meter lebarnya 5,5 meter," ucapnya.
Jembatan Kali Pelus sendiri ia menjelaskan, merupakan akses vital yang menghubungkan banyak fasilitas publik dan mendukung perkembangan ekonomi.
"Itu akses utama, meski ada persimpangan itu arus utama ke Purbalingga - Purwokerto," pungkasnya. (aam)